MANADO, LensaUtara.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), jenis solar di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado beberapa minggu terakhir ini menjadi fenomena terjadinya antrean panjang kendaraan di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal itu disebabkan menurut dugaan, karena terbatasnya stok solar di berbagai SPBU.
Kepada LensaUtara.id, Selasa (16/08) Benny Parasan, anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado menilai, ada sejumlah permainan yang mempengaruhi kelangkaan solar.
Menurut Parasan ini sudah menjadi fenomena di Kota Manado dan sekitarnya. “Setahu kami waktu audiensi dengan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kuota untuk Manado dan sekitarnya lebih dari cukup,” jelasnya.
Cuma menurut dugaannya, karena banyak permainam yang notabene oknum pemilik SPBU itu sendiri yang di backup oleh orang orang pemangku kepentingan, sehingga bisa berjalan mulus.
Ia juga mengatakan kasus seperti ini sudah cerita lama. “Kalau bicara solar berartikan bicara dollar (uang). Kami dari DPRD akan memanggil seluruh pemilik SPBU yang ada di Kota Manado. Karena kami melihat ada konspirasi dengan orang tertentu untuk mengangkut solar di tempat mereka, dan menjual ke pihak ketiga, itu yang terjadi. Harus ada konsekuensi hukum ketika terjadi penampungan secara sepihak yang di lakukan oleh pihak swasta,” tegasnya.
Kalau mau jujur, tambahnya, pemerintah bisa memberantas mafia solar. “Tetapi saya bertanya lagi apa mau mereka berantas sedangkan ini pundi pundinya juga. Saat ini kami meminta pihak kepolisian mengusut ini dengan serius. Jangan sampai satu saat terjadi yang tidak kita inginkan. Yaa ini kan solar mudah menyala,” tutupnya.