TOMOHON, LensaUtara.id – Pemerintah Kota Tomohon dibawah kepemimpinan Walikota Caroll J.A. Senduk dan Wakil Walikota Wenny Walikota melakukan Focus Grup Disscusion (FGD), Kamis (25/08) di Gedung Michinoeki.
Kegiatan FGD dilaksanakan dalam rangka Perumusan Kebijakan dan Keberlanjutan Kerjasama Pemerintah Kota Tomohon dengan Kota Minamiboso Jepang yang difasilitasi Japan International Cooperation Agency (JICA) dan para konsultan dari Jepang.
Tomohon dan Minamiboso Jepang Diskusikan Soal Kerjasama Agrikultur dan Pariwisata.(Foto: LU-0400)
Dalam sambutannya Walikota Tomohon, Caroll Senduk menjelaskan potensi yang sangat besar dari Kota Tomohon, yaitu di bidang agrikultur. Namun sarana dan prasarana untuk promosi dan penjualan dari hasil pertanian masih terbatas dan mengandalkan pasar tradisional.
“Kota Tomohon juga memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata. Namun belum memiliki pusat informasi wisata memadai yang menyajikan peta dan informasi secara lengkap untuk wisatawan,” lanjut Caroll Senduk.
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Kota Tomohon ingin membangun infrastruktur yang dapat mengkombinasikan potensi agrikultur dan pariwisata. Salah satunya yaitu pembangunan infrastruktur melalui program “Michinoeki” (Stasiun Jalan).
Program “Michinoeki” kiranya akan memberikan manfaat besar kepada petani, pedagang dan pengusaha guna menjadi tempat menjual produk pertanian seperti bunga, sayur, buah, makanan tradisional, kerajinan, serta barang dan jasa lainnya. Tidak lupa untuk wisatawan, akan menjadi tempat istirahat, berbelanja dan tempat mendapatkan informasi pariwisata di Kota Tomohon.
Hadir Perwakilan dalam FGD dari JICA Tokyo Tsukomoto Yumeno, Tim dari Kota Minamiboso Jepang Kato Fumio, Tsujigaki Masahiko, Hamada Haruko, Takahashi Michiko dan Shoda Kazunari, Ketua DPRD Kota Tomohon Djemmy Sundah, SE bersama Wakil Ketua Erens Kereh, AMKL, Ketua Dekranasda Tomohon drg. Jeand’arc Senduk-Karundeng berserta jajaran Pemerintah Kota Tomohon lainnya.