NTT, LensaUtara.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Jokowi pada Rabu (1/6) sore kemarin, menyambangi Kampus Bambu Turetogo, di tengah hutan bambu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kedatangan Presiden dan Ibu Iriana di kampus tersebut disambut langsung oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru.
Selain melihat rumah bambu lestari, beragam produk bambu, termasuk sepeda bambu yang disebut Spedagi, Presiden Bersama Ibu Iriana juga sempat berbincang-bincang dengan Mama-Mama pelopor bambu.
“Berapa bibit bisa dihasilkan dalam sebulan?” tanya Presiden. “Bisa sampai 8.000 bibit Pak Presiden,” jawab seorang Mama Pelopor Bambu.
Mama-mama Bambu adalah ibu-ibu yang belajar pembibitan bambu dari tunas selama tujuh hari di Kampus Bambu ini.
Mereka merupakan perwakilan dari desa-desa yang ada di tujuh kabupaten di Flores, termasuk Kabupaten Ngada.
Seorang Mama Bambu menjelaskan, dengan menghasilkan 8.000 bibit, mereka mendapatkan insentif sebesar Rp2.500 per anak bambu.
“Hasilnya lumayan dan digunakan untuk anak sekolah, kesehatan dan pengeluaran untuk keluarga” ucap salah seorang dari mereka.
Mendampingi Presiden saat berkunjung ke Kampus Bambu tersebut adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Ketua Penggerak PKK Provinsi Julie Laiskodat, serta Bupati Ngada Andreas Paru. (setkab/*)