MANADO, LensaUtara.id – Dunia penerbangan dari dan ke Manado akan semakin marak. Karena beberapa rute penerbangan baru, baik Internasional maupun domestik, bakal terwujud.
Pada 2 Maret 2023 akan dilaksanakan Penerbangan Perdana Garuda, dari Manado ke Tokyo (Narita) dan pada 7 Maret Tokyo-Manado.
Sementara itu KJRI Davao City dan Cebu Paific baru saja membahas tentang Pembukaan Kembali Penerbangan Internasional Davao – Manado.
Sebagaimana diketahui, pada 8 Februari 2023, KJRI Davao City telah bertemu dengan Perwakilan Maskapai Cebu Pacific Filipina guna membahas pembukaan kembali penerbangan internasional sekaligus jalur BIMP-EAGA Davao – Manado.
Begitu pula dengan rencana pembukaan penerbangan langsung dari Jeju (Korea Selatan) ke Manado, yang tinggal menunggu pelaksanaannya.
Sebelum ini, penerbangan langsung Manado-Singapura dan sebaliknya, sudah terlaksana.
Harapan lainnya adalah terbukanya kembali penerbangan dari China ke Manado.
Berita terbaru pula, akan ada rute penerbangan domestik baru, dengan akan hadirnya perusahaan penerbangan baru yaitu Sulut Air. Perusahaan ini dikelola oleh putra-putra Sulut. Sulut Air selain membuka rute Jakarta-Makasssar-Manado pp, juga membuka jalur dari Manado ke Sangihe Talaud dan Bolaang Mongondow.
Dan yang terakhir, rute terbaru kembali ditawarkan oleh Super Air Jet. Maskapai milik Lion Air Group tersebut, akan melayani rute penerbangan Manado-Balikpapan-Bandung, mulai 5 April mendatang.
Area Manager Lion Air Manado Irwan menyebutkan waktu penerbangan untuk rute Manado-Balikpapan, dijadwalkan berangkat dari Bandara Sam Ratulangi Manado pada pukul 15.25 WITA, dan tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan pukul 17.05 WITA.
Bila semua penerbangan ini terwujud, maka dunia pariwisata akan bertumbuh pesat di Sulawesi Utara. Dengan demikian harapan menjadikan Sulut sebagai Bali kedua di Indonesia, bakal terwujud. Apalagi Likupang kini menjadi proyek pariwisata Super Prioritas.
Yang perlu diperhatikan adalah obyek-obyek wisata yang ada di berbagai lokasi di Sulut, perlu ada pembenahan. Begitu pula fasilitas hotel dan transportasi. Selain itu perlu menggali potensi-potensi seni dan kebudayaan, serta usaha-usaha tradisional berupa souvenir khas Sulut dan juga kuliner.
Para pelaku usaha wisata harus bisa mengelola usahanya dengan profesional. Dan yang tidak kalah penting kesiapan masyarakat Sulut dalam menyambut para turis. Dimana perlu ditekankan tentang kebersihan lingkungan serta keamanan. Sehingga bila para turis datang, tidak akan melihat sampah berserakan. Atau juga merasa takut karena tingginya angka kriminalitas.