Lato-Lato, Bising Tapi Menghasilkan Uang.

Gabriely Nadya Sitanggang
Gabriely Nadya Sitanggang
3 menit Membaca
Gotal, pedagang Lato-Lato yang omsetnya jutaan rupiah perhari. (Sumber: nad.)

LensaUtara.id – Ternyata zaman sekarang ini gadget tidak selalu menjadi hiburan bagi anak-anak. Di Manado, akhir-akhir ini sedang marak permainan tradisional “Lato-Lato”.

Permainan Lato-lato ini adalah 2 bola yang berbahan lilin padat terikat pada ujung-ujung sebuah tali. Cara mainnya yaitu dengan memegang tengah tali lalu memantulkan kedua bola tersebut dari bawah ke atas dan menimbulkan bunyi tek tek.

Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)

Tahukah kalian bahwa Lato-lato adalah permainan yang sangat populer pada negeri Paman Sam. Dan mereka menyebutnya Clackers atau Click Clacks. Permainan ini sudah ada sejak tahun 1960. Ternyata juga Lato-lato masuk cabang olahraga dalam ajang olimpiade di Negara Barat.

Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)

Di Manado, Lato-lato ini disebut “Tok-tok” atau “Tek-tek”. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut memainkan permainan ini. Dapat dikatakan sudah lama Tok-tok tidak muncul. Karena dulunya menjadi permainan musiman setiap tahunnya.

Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)

Pada pedagang, harga Tok-tok dijual 10 Ribu hingga 15 Ribu sudah lengkap dengan pegangan, tali dan 2 bolanya. Warna tok-tok pun sangat beragam. Bahkan 1 tok-tok dapat menggunakan 2 bola yang berbeda warna.

Tidak hanya sebagai sumber hiburan, Lato-lato menjadi sumber uang karena banyak yang memperlombakan permainan ini. (Sumber: nad.)

Gotal, seorang pedagang Tok-tok asal Sindulang Satu sudah berjualan dan ikut bermain permainan ini sudah sejak lama.

Tidak hanya sebagai sumber hiburan, Lato-lato menjadi sumber uang karena banyak yang memperlombakan permainan ini. (Sumber: nad.)

Ia mengaku bahwa permainan ini harus mempunyai teknik khusus agar pantulannya akan berdurasi lama.

Penjualan Lato-Lato di Manado kian meningkat. Bahkan Gotal mendapatkan untung 1,5 juta lebih perharinya dari penjualan Lato-lato ini.

Dengan maraknya permainan ini, masyarakat pun memperlombakan dengan menilai durasi pantulan serta teknik-tekniknya. Hadiah yang didapatkan dari perlombaan ini ternyata bernilai jutaan rupiah.

Namun disamping itu, bagi masyarakat yang tidak menyukai kebisingan mungkin akan risih jika terus menerus mendengar bunyi Lato-lato ini. Karena saking maraknya, disetiap daerah bahkan lingkungan rumah kita memainkan permainan ini.

Hidup itu seperti permainan. Bukan untuk memenangkannya, tapi memberi yang terbaik dan menikmati permainannya.

Bagikan Artikel ini
Tinggalkan ulasan

Liputan Khusus

Berita, Update, Preview Pertandingan

selama Piala Dunia 2022 Qatar hanya di LensaUtara.id

adbanner