BKKBN Sulut Harap Ketahanan Remaja Hindarkan Penyalahgunaan NAPZA

Redaksi LensaUtara
Redaksi LensaUtara
3 menit Membaca
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut.(Foto: ist.)

Manado, Redaksi LU) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara berharap pembinaan ketahanan remaja dapat menghindarkan kelompok tersebut dari penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau NAPZA.

“Pembinaan ketahanan remaja adalah penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan, yang berusia 10 sampai dengan 24 tahun dan belum menikah,” sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju di Manado, Rabu.

Produk yang dihasilkan adalah remaja Generasi Berencana (Genre), yaitu remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja dengan mempraktekkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas.

“Agar remaja mampu melewati lima transisi kehidupannya, mereka diharapkan terhindar dari hubungan seksual sebelum menikah, menikah di usia dini, serta penyalahgunaan NAPZA,” kata Diano.

BKKBN Sulut menggelar ‘Fasilitasi Forum Genre’ Mendorong Peran Anak Muda Dalam Ekonomi Global: Inovasi, kolaborasi dan Berkelanjutan’, kegiatan yang dibuka Kaper BKKBN Sulut tersebut juga dihadiri Mr. Clifford DU (Deputi General Manager NDC) serta Ms. Lilian Wang (General Manager) didampingi Ketua Pokja Pembangunan Keluarga, Alfrida Bayang, Pengurus FGI Provinsi Sulut, Duta GenRe perutusan PIK–R kabupaten/kota.

Pembinaan Ketahanan Remaja merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.

Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 48 UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Selanjutnya, Mr. Clifford menyampaikan ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN.

Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai US$146 miliar pada 2025.

Dia berharap Generasi Berencana sebagai anak muda dapat mengambil perannya terutama para influencer yang memiliki jaringan luas di sosial media sehingga dapat mempersiapkan dirinya melalui life skill untuk dapat mempersiapkan dirinya untuk berkompetisi dan berdaya saing sebagai generasi emas di tahun 2024.

Bagikan Artikel ini
Tinggalkan ulasan

Liputan Khusus

Berita, Update, Preview Pertandingan

selama Piala Dunia 2022 Qatar hanya di LensaUtara.id

adbanner