Manado, LensaUtara.id – Siti Marifah. Wanita penjual puding yang menghebohkan dunia maya dan Sulawesi Utara. Ia berhasil menarik perhatian orang nomor 1 di Indonesia. Saat kunjungan kerja di Malalayang Beach Walk, Siti berteriak sambil menangis memanggil nama Jokowi dan menembus Paspampres.

Ibunda dari David Telussa, yang merupakan mahasiswa semester 2 di Fakultas Hukum, Universitas Sam Ratulangi ini meluapkan isi hati tentang bebannya membayar biaya kuliah sang anak. Jokowi pun langsung menanyakan identitas dan nomor yang bisa dihubungi oleh stafnya.

Kurang dari seminggu, Staf Kepresidenan menghubungi Siti yang sedang berjualan di sekitar RSUP Prof. Kandou Manado. Saat itu Ia langsung terduduk menangis dan tak henti bersyukur kepada Tuhan Sang Pencipta.

“Ya Allah terima kasih. Ya Allah telah kabulkan saya baca doa selama ini,” ujarnya sambil terisak.
Pada Kamis (26/01), Keluarga Devid dikunjungi Staf Kepresidenan dirumahnya. Terlihat Devid sedang belajar diselingi membantu mengurus rumah.


Dilihat dari keadaan rumahnya, Devid memang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Bahkan berdasarkan penuturan sang Ayah, Hamid Manoarfa, Devid merupakan anak yang rajin dan tekun. Sembari berkuliah, Devid bekerja paruh waktu di sebuah restoran di Manado. Devid bukan anak yang penuntut. Ia menyadari kekurangan dari orang tuanya yang harus ia ringankan.

Ia juga mahasiswa yang rajin. Sampai-sampai Ia sering sekali lupa waktu saat belajar. Makanan yang disimpan untuknya seringkali basi. Tidak perlu heran, disemester pertamanya, Devid meraih nilai Indeks Prestasi yang cukup tinggi. Yaitu mencapai 3,6.

Nafas lega dan bahagia serta ucapan syukur tidak berhenti dari keluarga mereka. Staf Kepresidenan, Ronal Sinamo meneruskan amanah Jokowi untuk menyalurkan bantuan yang dimohonkan Ibu Siti kala itu.
“Devid juga banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Jokowi karena telah membantu Devid karena ini salah satu bantuan yang sangat berharga untuk Devid,” ungkap Devid.