Jelang 35 Tahun Pentahbisan Gereja, DPP Paroki Maria Ratu Damai Bertemu Uskup Manado

MANADO, LensaUtara.id – Uskup Manado Mgr. Benedictus Rolly Untu, MSC menerima Pastor Paroki Maria Ratu Damai Tomohon, Pastor Berty Tijow, MSC bersama Pimpinan Dewan Pastoral Paroki (DPP) di Kantor Keuskupan Manado, Senin (30/05).

Dalam pertemuan ini, Pastor Berty memohon kesediaan Uskup Manado, untuk memberikan Sakramen Penguatan atau Sakramen Krisma bagi calon Penerima Sakramen Krisma, yang akan dilaksanakan, Sabtu, (04/06) mendatang.

Selain Penerimaan Sakramen Krisma ini, Pastor Berty juga melaporkan proses persiapan dan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari pelaksanaan tersebut.

“Pada tanggal 4 Juni mendatang ini, Gereja Paroki telah berusia 35 tahun sejak tanggal 4 Juni 1987 yang lalu, ketika ditahbiskan oleh Duta Besar Vatican untuk Indoneisa Mgr. Francesco Canalini, didampingi oleh Mgr. Theodorus Moors, MSC, yang kala itu adalah menjadi Uskup Manado serta Uskup Agung Makassar Mgr. Franciscus Van Roessel, C.I.C.M. Dan untuk itu maka umat paroki akan mensyukuri Perayaan 35 tahun pentahbisan gereja paroki ini, melalui perayaan syukur yang dirangkaikan dengan Penerimaan Sakramen Krisma bagi 110 calon penerima Krisma atau Krismawan dan Krismawati ini”, terang Pastor Berty.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Nonny Petrus, mengungkapkan perkembangan persiapan pelaksanaan Perayaan 35 tahun pentahbisan gereja ini kepada Uskup Manado.

“Sejauh ini kami telah melakukan renovasi di sekitar kompleks gereja, sehingga untuk dapat memberikan nuansa baru di kompleks gereja pada usianya yang ke-35 tahun”, terang Nonny yang sehari-harinya juga adalah salah satu Kepala Bidang di Dinas INFOKOM Kota Tomohon.

Paroki Maria Ratu Damai ini yang dalam sejarah awalnya merupakan bagian dari Paroki Roh Kudus Tomohon, pada Februari 2006 menjadi Paroki mandiri dan defitinif ini juga memiliki kekayaan lain. Salah satu kekayaan yang dimiliki Paroki ini adalah bagaimana memadukan konsep budaya Minahasa ke dalam Litrugi Gereja yang dilakukan secara konsisten dalam rentang waktu yang tidak pendek untuk mewartakan Kasih Allah melalui Inkulturasi Budaya.

Penegasan tentang Inkulturasi Budaya ini juga terdapat dalam surat apostolik Santo Paus Yohanes Paulus II yang diberi judul “Catechesi Tradendae”. Dalam Surat Apostolik ini, Santo Paus Yohannes Paulus II mau menegaskan bahwa katekese mendapat bentuk nyata dalam berbagai budaya dan situasi.

Koordinator Komisi Liturgi Paroki Maria Ratu Damai Joudy Array mengungkapkan kesiapan pelaksaaan Penerimaan Sakramen Krisma dan Perayaan Syukur Pentahbisan 35 Tahun Gereja.

“Dalam Perayaan Syukur nanti, umat dari Wilayah Rohani yang kita bagi ke dalam 6 Unit telah siap terlibat dalam Perayaan ini. Masing-masing Unit akan mengkoloborasi Tarian dan Gerak dengan Lagu yang diiringi oleh Musik Kolintang. Ke depan, kami berharap agar Paroki kami ini bisa menjadi destinasi religi di Kevikepan Tomohon sekaligus sebagai role model bagi sebuah kolaborasi budaya Minahasa dalam Tata Liturgi Gereja. Dan untuk itu, kami bermohon agar Bapak Uskup berkenan untuk mencanangkan destinasi religi ini pada hari Sabtu tersebut,” kata Joudy yang juga dikenal sebagai salah satu Composer Musik Gereja di Keuskupan Manado ini.

Mgr. Benedictus Untu, MSC, sangat meresponse positif rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari sabtu mendatang ini dan beliau bersedia untuk berkunjung ke Paroki Maria Ratu Damai guna menerimakan Sakramen Krisma ini serta melihat bagaimana upaya Paroki ini dalam mengintegrasikan tradisi Budaya Minahasa dalam perayaan Ekaristi Bersama.

Selain itu, hal-hal teknis lain juga dalam proses persiapan yang sudah dibagi tanggungjawab pelaksanaanya oleh Panitia Perayaan. “Kami telah melakukan banyak persiapan terkait ini termasuk berkoordinasi dengan Legium Christum Paroki guna prosesi pengawalan dan penerimaan Bapak Uskup ketika akan berkunjung pada tanggal 4 Juni nanti, termasuk penyiapan halaman gereja, pengguntingan pita. Semua unsur kelompok-kelompok kategorial di Paroki Maria Ratu Damai akan dilibatkan, hingga menjelang hari puncak. Tentunya yang juga tidak kalah penting adalah penyiapan para calon penerima Krisma nanti,” tutup Ketua Panitia Manuel Aray.(denny)

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *