Tanaman Porang Jadi Komoditas Ekonomi Baru di Sulut

KAWANGKOAN, Lensa Utara.id – Tanaman porang yang termasuk jenis umbi-umbian kini menjadi komuditas baru yang mulai diminati. Porang bisa diolah menjadi bahan baku tepung yang bisa digunakan untuk membuat mie, roti, dan beras. Selain itu bisa juga diolah menjadi penjernih air, kosmetik, pembuatan lem, dan jelly.

Tepung Porang ini sangat populer di Jepang dan Cina, bahkan di dunia. Dan saat ini di pulau Jawa sedang marak mengekspor tanaman Porang ke negara-negara tersebut.

Berkaitan dengan tanaman Porang, saat ini tengah dikembangkan di Sulut, dimana pabrik tepungnya kini diolah oleh PT. Kawanua Konjac Nusantara (KKN). Ini adalah Pabrik Tepung Porang pertama di SULUT.

Saat ini perusahaan teesebut sedang dalam pembenahan perusahan yg baru didirikan.

Menurut Frangky Mualim selaku Direktur PT. KKN yang baru-baru ini berkunjung ke Desa Kuala dan Desa Busato, mulai akhir 2022 Sulut akan memproduksi sendiri tepung Porang sekaligus menyediakan beras yang diproduksi di Kecamatan Kawangkoan, Minahasa oleh PT. KKN. Dan patut disyukuri oleh pegiat Porang di Bolaang Mongondow Utara dan Bolaang Mongondow Selatan bahwa perusahan tersebut akan segera berproduksi dan siap menampung umbi dengan kapasitas 30 ton/harinya.

Dari Dinas Pertanian juga pernah mengunjungi perusahan tersebut. Namun belum ada gerakan untuk mempromosikan lebih lanjut ke publik tentang manfaat Porang ini bagi kehidupan.

Perlu diketahui, kandungan yang terdapat di tanaman Porang ini adalah karbohidrat, lemak,protein mineral, vitamin, serat pangan, kristal kalsium oksalat dan alkaloid.

Tanaman ini merupakan prospek berkepanjangan mengingat manfaatnya yg sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Namun masih minim dikelola atau dibudidayakan di Indonesia.

Manfaat tanaman ini bagi tubuh manusia adalah dapat menurunkan berat badan dan sangat baik dikonsumsi bagi penderita diabetes karena mengandung lebih rendah kalori (Kcal) dan lebih rendah karbohidrat (Carbs) serta rendah gula.

Beras yang diolah dari bahan ini memiliki kandungan glukomanan yakni mudah mengembang di perut sehingga membuat perut kenyang lebih lama.

Cara penyajiannya juga praktis. Tidak perlu dimasak, cukup diseduh dengan air panas secukupnya selama 15-20 menit.

Rolmas Polla selaku penanggung jawab bagian produksi dan penyortiran kepada LensaUtara.id berharap Pemerintah Kabupaten Minahasa dapat lebih memperhatikan dan mendukung program-program perusahaan.

“Juga sangat mengharapkan kiranya masyarakat luas dapat mengenal dan membudidayakannya karena terbilang mudah cara pertaniannya. Oleh karena pembudidayaan tanaman ini masih jarang dan langka. Yang sebenarnya tanaman ini memiliki nilai jual yang tinggi dan ke depannya. Porang bagaikan emas berlian yang akan selalu dicari khalayak ramai,” ujarnya.

“Yang ingin mendapatkan informasi lebih jelas cara membudidayakannya dan proses penjualannya, Anda dapat menghubungi PT.Kawanua Konjac Nusantara di bawah aliansi Koperasi Porang Sulut di Desa Kinali Satu Kecamatan Kawangkoan, Minahasa.

Ayo kita bertani Porang untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga kita.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *