Tomohon, LensaUtara.Id – Kota Tomohon dikenal memiliki karakteristik topografi bergunung dan berbukit-bukit yang membentang dari arah utara ke selatan.
Selain kondisi wilayah berbukit, Tomohon memiliki 4 (empat) gunung yang hampir mengitari wilayah permukiman penduduk. Pegunungan dimaksud yaitu Gunung Lokon (1.579,6 m dpl) type aktif, Gunung Tampusu (1.500,0 m dpl), Gunung Tatawiran (1.474,0 m dpl) dan Gunung Mahawu (1.33,0 m dpl).
Sesuai karakteristik wilayah yang berada pada daerah pegunungan maka Kota Tomohon berpotensi terhadap rawan banjir, gerakan tanah, bahaya letusan gunung berapi, dan gempa vulkanik.
Seperti yang terjadi pada Sabtu (8/7/2023) yang lalu, Warga Kota Tomohon sempat dikejutkan dengan fenomena alam angin ribut (puting beliung) yang menghantam kawasan pemukiman warga di Kelurahan Kamasi, Kolongan Satu dan Kolongan.
Berdasarkan Release dari BPBD (data sementara) Kelurahan Kolongan satu, sebanyak 22 rumah mengalami rusak, (Berat/Ringan), Kelurahan Kolongan 1 rumah (Rusak Berat), Atap bangunan Panti Samadi mengalami kerusakan berat, Kelurahan Kamasi 1 rumah/tempat usaha mengalami rusak berat dan 1 tempat usaha (bengkel kendaraan rusak berat).
Manager Pusdalops BPBD Kota Tomohon Rendra Musak mengatakan BPBD juga telah menurunkan beberapa personal untuk ikut membantu warga.
“Kami telah menurunkan beberapa personel untuk membantu warga memperbaiki bagian atap bangunan rumah yang mengalami kerusakan ringan serta penanganan cepat terhadap warga yang terdampak bencana angin puting beliung,”ujarnya.