MANADO, LensaUtara.id – Kepadatan lalu lintas (lalin) di Kota Manado kian terasa. Tak pelak, berbagai persoalan lalin terutama pelanggaran, kerap terjadi bahkan merugikan pengguna jalan.
Dalam pantauan LensaUtara.id pada Senin (6/6) di beberapa kawasan, sejumlah pelanggaran lalin nampak dilakukan oleh para pengguna lalin.
Seperti di sekitar kawasan Patung Kuda Paal Dua. Walaupun ada sejumlah tanda lalin yang terpasang, pelanggaran masih saja dilakukan para pengguna kendaraan bermotor.
Selain ada kendaraan roda empat yamg terlihat parkir ataupun berhenti sembarangan, terdapat juga pengendara roda dua yang sengaja menerobos lampu merah.
Menurut warga, dijam-jam tertentu bahkan terjadi kemaceten yang padat karena ada kendaraan yang berhenti sembarangan, terutama Angkutan Kota (angkot).
“Jalan jadi sempit karena mereka sembarang berhenti. Walaupun sudah diklakson berkali-kali, tidak mau bergeser,” sebut Mario (42).
Senada, warga lain bernama Jesi (27) mengungkapkan, dirinya bahkan sempat bersenggolan motor dengan penggendara lain yang menerobos lampu merah.
“Untung saja tidak parah. Cuma sempat sakit bagian kaki karena benturan,” ujarnya.
Berbagai pelanggaran ini kerap terjadi, terlebih disaat tidak terdapat petugas yang mengawasi, baik dari pihak Kepolisian maupun Dinas Perhubungan (Dishub).
“Harusnya petugas tetap ada dan memberi sanksi tegas dan tidak pandang bulu bagi yang melanggar,” harap Agus (47) warga lainnya.
Memang saat pemantauan, tampak tidak ada petugas Polisi maupun Dishub yang berjaga. Namun seharusnya, demi kenyamanan, keamanan dan keselamatan berlalu lintas, para pengguna lalin sudah harus patuh dan taat demi diri sendiri dan orang lain.(and)