MANADO, LensaUtara.id – Ketahanan pangan menjadi perhatian nasional karena tidak hanya berkaitan dengan urusan makanan, namun lebih luas lagi termasuk ekonomi nasional.
Memperkuat hal itu, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bahkan dilaksanakan secara nasional, termasuk di Sulut.
Peluncuran GNPIP di Sulut dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula pada Senin (3/10/2022), turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat, jajaran Forkopimda Sulut, para kepala daerah Sulampua dan Walikota/Bupati se-Sulut.
Selain pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, Bank Indonesia, serta para pelaku ekonomi, sinergitas juga terjalin dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Korem 131/Santiago sebagai bagian dari TNI Angkatan Darat juga termasuk didalamnya.
Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis S.A.P., M.M. yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, ketahanan pangan merupakan salah satu dari 3 program unggulannya Angkatan Darat.
Ketahanan Pangan Jadi Perhatian Korem 131/Santiago.(Foto: ist.)
Tiga program yang dimaksud yaitu ketahanan pangan, stunting dan manunggal air.
“Semua kodim di jajaran kami melaksanakan program itu. Di wilayah kita ini kan ada banyak kelompok kelompok tani. Babinsa masuk ke kelompok tani bersama-sama dengan rakyat, memaksimalkan komoditas asli wilayah,” ujar Danrem 131/Santiago.
Danrem pun menugaskan para Babinsa agar membantu masyarakat dalam rangka menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan, dengan tidak fokus pada beberapa jenis tanaman saja.
“Apa yang ada dan bisa dimanfaatkan di wilayah itu maksimalkan. Di Manado saja ini kita tanam rumput laut. Intinya bagaimana bisa membantu masyarakat, maksimalkan apa yang bisa dilakukan,” kata Danrem 131/Santiago.
Kebebasan berarti bebas melakukan semua kebaikan, bukan bebas lepas melakukan semua kejahatan tanpa boleh diadili
