TOMOHON, LensaUtara.id – Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) merayakan Dies Natalis ke-60, Jumat, (07/10) di halaman Gedung Rektorat UKIT yang baru.
Perayaan berlangsung dalam ibadah yang dipimpin Ketua BPMS GMIM Pdt. Hein Arina, Th.D.
Suasana perayaan Dies Natalis Fakuktas Teologi UKIT.(Foto: ist.)
Dalam inti khotbahnya Pdt Arina mengatakan, UKIT telah menjadi mahkota Pendidikan Kristen di Tanah Minahasa.
Dalam Dies Natalis Fakultas Teologi UKIT, dihadiri Walikota Tomohon Caroll Senduk, Rektor UKIT Pdt. DR. Arthur Rumengan, Dekan Fakultas Teologi UKIT Pdt. DR. Lamberty Mandagie, para mantan Ketua Sinode GMIM, yaitu Pdt. Albert Supit, Pdt. Piet Tampi, dan Pdt. Henny Sumakul, serta 2.451 orang Mahasiswa.
Acara tersebut dirangkaian pula dengan penyerahan hadiah mobil bagi Alumni oleh Ketua KKPGA (Kerukunan Keluarga Pendeta dan Guru Agama) Pdt. Vanny Suoth, M.Th.
Sejarah berdirinya Fakuktas Teologi UKIT tak bisa dilepaskan dari masuknya Injil di Tanah Minahasa. Cikal bakalnya dimulai pada 1 November 1868 melalui berdiri-nya Sekolah Pembantu Penginjilan. Sekolah ini sendiri eksis hingga tahun 1886. Kelanjutan dari sekolah ini adalah pendirian School tot Ople-iding van Inlandse Leeraaren (STOVIL) yang melakukan kegiatannya selama 56 tahun (1886-1942).
Setelah jedah cukup lama antara lain karena pendudukan Jepang, dan masa-masa sulit pasca-Perang Dunia II, maka pada tahun 1960 berdirilah Akademi Theologia. Lembaga pendidikan teologi ini berlangsung sampai tahun 1965. Bersamaan dengan itu, tokoh besar GMIM Ds. AZR Wenas yang adalah Ketua Sinode GMIM pada waktu itu dengan visi yang jauh ke depan, tepatnya 7 Oktober 1962 kemudian mendirikan Perguruan Tinggi Theologia (PPTh) di Tomohon.
Tanggal inilah yang dijadikan sebagai tanggal lahir Fakultas Teologi UKIT. Ketika UKIT diresmikan pada tanggal 20 Februari 1965, PPTh kemudian diintegrasikan ke UKIT dan menjadi Fakultas Teologi UKIT.