JERMAN, LensaUtara.id – Sidang Raya XI Dewan Gereja Dunia/WCC (World Council of Churches) yang kini tengah berlangsung di Karlsruhe, Jerman, mulai 31 Agustus-8 September 2022, membahas berbagai persoalan yang dihadapi dunia.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut Pdt. Lucky Rumopa yang menjadi salah satu peserta Sidang DGD di Jerman, kepada LensaUtara.id, Minggu (04/09) mengatakan, Sidang DGD kali ini berada dibawa tema Christ’s Love Moves the World to Reconciliation and Unity (Kasih Kristus Menggerakkan Dunia menuju Rekonsiliasi dan Persatuan).
Sidang Raya XI Dewan Gereja Dunia/WCC (World Council of Churces) yang kini tengah berlangsung di Karlsruhe, Jerman, mulai 31 Agustus-8 September 2022, diikuti delegasi dari Sulut.(Foto: ist.)
Menurut Pdt. Rumopa, para peserta membahas isu terutama berkaitan dengan Ekologi (lingkungan), masalah HAM (hak asasi manusia), sikap terhadap serangan Rusia atas Ukraina, kemiskinan, dan peran keesaan gereja, serta isu-isu aktual lainnya.
Pembahasan tentang masalah-masalah ini, dibagi dalam beberapa kelompok peserta. “Tapi sampai saat ini belum ada kesimpulan dan rekomendasi, karena masih dibahas di kelompok masing-masing,” ujarnya.
Delegasi dari Sulut yang mengikuti sidang ini adalah Ketua BPMS (Badan Pekerja Majelis Sinode) GMIM Pdt. Hein Arina, THD, Gubernur Sulut Olly Dondokambey selaku Ketua PGI dan Penasehat BPMS GMIM, Wagub Pnt. Steven Kandouw selaku Wakil Ketua BPMS GMIM, Ketua FKUB Sulut Pdt. Lucky Rumopa, Ketua Pemuda Sinode GMIM Rio Dondokambey, dan Gammy Kawatu.
Sebagaimana diketahui, berlangsungnya Sidang DGD/WCC di Jerman ini berawal dari Komite Sentral WCC menerima undangan sekaligus tawaran dari Gereja Injili Jerman untuk menjadi tuan rumah Sidang Raya XI DGD/WCC ini. Sidang Raya DGD merupakan momen yang signifikan karena memiliki perwakilan dari berbagai belahan bumi pun merupakan pertemuan oikumenis antar gereja-gereja di dunia.
Sidang Raya berlangsung setiap delapan tahun, dan ini akan menjadi Sidang XI DGD/WCC. Persidangan ini merupakan badan pemerintahan tertinggi DGD, yang diharapkan akan memberikan arahan untuk delapan tahun ke depan, sekaligus merupakan momen untuk memilih komite pusat periode berikutnya. Seperti halnya sidang-sidang sebelumnya, Sidang Raya XI DGD/WCC diharapkan berkontribusi untuk memperdalam persatuan gereja-gereja dalam Kristus sekaligus memberikan kesaksian bersama kepada seluruh dunia. Sidang ini akan menjadi tonggak sejarah perjalanan iman bersama akan keadilan dan perdamaian sebagai persekutuan gereja.