JAKARTA, LensaUtara.id – Untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Tomohon, dibutuhkan pengelolaan yang profesional dan bernilai ekonomis.
Berkaitan dengan itu, Rabu (24/08) Walikota Tomohon Caroll Senduk bersama Ketua Tim Penggerak PKK drg. Jeand’arc Senduk-Karundeng melakukan kunjungan di Lokasi Bank Sampah Marsela di RW. 07 Kelurahan Manggarai Selatan, Jakarta dan diterima oleh Sigit Cosmas ketua BPS/Bank Sampah Marsela 07.
Walikota Tomohon Caroll Senduk bersama Ketua Tim Penggerak PKK drg. Jeand’arc Senduk-Karundeng melakukan kunjungan di Lokasi Bank Sampah Marsela di RW. 07 Kelurahan Manggarai Selatan, Jakarta.(Foto: ist.)
Kedatangan Walikota Tomohon dan Istri bersama Tim, disambut oleh Jajaran Pemerintahan Kelurahan Manggarai Selatan bersama Satpol PP, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas serta Pengurus RW. 07.
Kunjungan Walikota dan Tim ini dalam rangka Study Banding Pengelolaan Sampah sesuai implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
Ketua TP PKK Kota Tomohon, Sulawesi Utara drg. Jeand’arc Florentia Karundeng mendapatkan informasi pengelolaan sampah yang disampaikan oleh Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Tebet. Dengan harapan pengalaman ilmu yang didapatkan akan diterapkan oleh kader PKK di Kota Tomohon.
Direncanakan, pengelolaan sampah di Tomohon akan ditangani TP PKK bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup.
Untuk gerakan awalnya, akan dilaksanakan di Kelurahan Kakaskasen Dua sebagai Pilot Project (proyek percontohan).
Sebagaimana yang diperoleh dari studi banding tersebut, sampah-sampah di Tomohon nantinya akan ditampung melalui Bank Sampah. Namun sampah yang ada, baik sampah rumah tangga maupun sampah dari pasar atau perkantoran sudah dipisahkan yang organik dan anorganik.
Yang jenis anorganik seperti plastik atau kaleng bekas, nantinya akan dikumpulkan lewat Bank Sampah dan didaur ulang.
Sedangkan yang organik seperti sisa makanan dan sayur-sayuran, akan dikelola dengan menggunakan budidaya lalat jenis Maggot Black Soldier Fly (BSF). Lalat Maggot ini memiliki fungsi untuk mereduksi atau menguraikan sampah organik. Sampah organik yang dimakan lalat ini akan berubah menjadi kompos. Dan larvanya berupa telur lalat ini bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak.
Dengan sistem.pengelolaan seperti ini akan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, dan juga masalah sampah di Tomohon akan teratasi.