LensaUtara.id – Ternyata zaman sekarang ini gadget tidak selalu menjadi hiburan bagi anak-anak. Di Manado, akhir-akhir ini sedang marak permainan tradisional “Lato-Lato”.
Permainan Lato-lato ini adalah 2 bola yang berbahan lilin padat terikat pada ujung-ujung sebuah tali. Cara mainnya yaitu dengan memegang tengah tali lalu memantulkan kedua bola tersebut dari bawah ke atas dan menimbulkan bunyi tek tek.
Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)
Tahukah kalian bahwa Lato-lato adalah permainan yang sangat populer pada negeri Paman Sam. Dan mereka menyebutnya Clackers atau Click Clacks. Permainan ini sudah ada sejak tahun 1960. Ternyata juga Lato-lato masuk cabang olahraga dalam ajang olimpiade di Negara Barat.
Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)
Di Manado, Lato-lato ini disebut “Tok-tok” atau “Tek-tek”. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut memainkan permainan ini. Dapat dikatakan sudah lama Tok-tok tidak muncul. Karena dulunya menjadi permainan musiman setiap tahunnya.
Ini Dia 2 Bola yang disebut Lato-Lato atau Tok-Tok yang sedang marak pada semua kalangan masyarakat di Manado. (Sumber: nad.)
Pada pedagang, harga Tok-tok dijual 10 Ribu hingga 15 Ribu sudah lengkap dengan pegangan, tali dan 2 bolanya. Warna tok-tok pun sangat beragam. Bahkan 1 tok-tok dapat menggunakan 2 bola yang berbeda warna.
Tidak hanya sebagai sumber hiburan, Lato-lato menjadi sumber uang karena banyak yang memperlombakan permainan ini. (Sumber: nad.)
Gotal, seorang pedagang Tok-tok asal Sindulang Satu sudah berjualan dan ikut bermain permainan ini sudah sejak lama.
Tidak hanya sebagai sumber hiburan, Lato-lato menjadi sumber uang karena banyak yang memperlombakan permainan ini. (Sumber: nad.)
Ia mengaku bahwa permainan ini harus mempunyai teknik khusus agar pantulannya akan berdurasi lama.
Penjualan Lato-Lato di Manado kian meningkat. Bahkan Gotal mendapatkan untung 1,5 juta lebih perharinya dari penjualan Lato-lato ini.
Dengan maraknya permainan ini, masyarakat pun memperlombakan dengan menilai durasi pantulan serta teknik-tekniknya. Hadiah yang didapatkan dari perlombaan ini ternyata bernilai jutaan rupiah.
Namun disamping itu, bagi masyarakat yang tidak menyukai kebisingan mungkin akan risih jika terus menerus mendengar bunyi Lato-lato ini. Karena saking maraknya, disetiap daerah bahkan lingkungan rumah kita memainkan permainan ini.
Hidup itu seperti permainan. Bukan untuk memenangkannya, tapi memberi yang terbaik dan menikmati permainannya.