Wali Kota Manado Andrei Angouw menghadiri Acara Pencanangan dan Sosialisasi Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) Tahun 2024 di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting didampingi Kepala BPS Sulut Aidil Adha, Kepala BPS Kota Manado Novri Mokoagouw.(Foto: ist.)
Manado, LensaUtara.id – Wali Kota Manado Andrei Angouw mencanangkan Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) tahun 2024 di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Dengan meningkatnya kapasitas statistik di Kelurahan Tumumpa Dua, diharapkan data yang terpublikasi dapat lebih komprehensif dan terbaru serta tampilan yang sederhana dan mudah dipahami publik,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Aidil Adha, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan dilatarbelakangi oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, program Desa/Kelurahan Cinta Statistik merupakan salah satu program percepatan implementasi pembinaan statistik sektoral oleh BPS yang berfokus kepada desa/kelurahan.
Program ini, katanya, memiliki tujuan untuk memperkuat kapasitas statistik di tingkat desa/kelurahan.
Data yang dihasilkan dari tingkat terkecil ini, katanya, kemudian diharapkan dapat membantu perencanaan pembangunan yang lebih akurat dan tepat sasaran.
Kepala BPS mengapresiasi soal perhatian Wali Kota Manado dalam peran aktif untuk mendorong setiap pelaksanaan pembangunan termasuk kelurahan-kelurahan untuk tertib administrasi.
Kepala BPS ikut menyampaikan potensi Kelurahan Tumumpa Dua sebagai wilayah yang berada di pesisir pantai, serta dekat dengan pusat-pusat perbelanjaan yang tentunya akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Kelurahan Tumumpa Dua ditetapkan sebagai Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) tahun 2024 di Provinsi Sulut.
Wali Kota Manado Andrei Angouw mengatakan soal pengelolaan administrasi pemerintahan berdasarkan data.
Andrei mengatakan bagaimana menganalisa berdasarkan data, yang akan salah jika data salah, demikian sebaliknya kalau data dan fakta benar maka analisanya akan menghasilkan hal yang benar.
Wali Kota menggarisbawahi apa yang dikatakan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad yang mengatakan, bahwa pemerintah itu seperti dokter yang harus memberikan obat dengan takaran yang pas, tidak lebih dan tidak kurang kepada pasien.
“Takaran yang pas dan benar agar tidak berakibat fatal dalam pelaksanaan pembangunan, kata Wali Kota. (Redaksi LU)