Manado, LensaUtara.id – “Urban economy festival dan Manado Fashion Week” mengangkat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik dan tenun di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Kali ini kami mengangkat kain batik dan tenun pelaku UMKM asal Sulut,” kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Senin.
Dia mengatakan, mengangkat tema fashion, khususnya kearifan lokal yakni kain khas daerah, seperti kain bentenan, kain pinabetengan, kain kofo dan sebagainya untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara datang ke Sulut.
Manager fungsi pelaksanaan pengembangan UMKM BI Sulut Wesky Putra Pratama mengatakan akan ada puluhan pelaku UMKM, khusus kain dan batik yang akan tampil dalam kegiatan ini.
Kegiatan yang dilaksanakan rutin di tahun kelima ini, bertajuk ‘Kolaborasi The 5th Urban Economy Festival, Manado Fashion Week dan Manado Expo 2023′.
Wesky Putra Pratama menjelaskan, acara bakal dikemas apik, karena bertepatan dengan peringatan HUT Kota Manado yang ke-400, yang dilaksanakan sepekan, yakni dari 11-16 Juli 2023.
Terutama dari penjualan produk UMKM kreatif dan kreasi kriya dengan suguhan tampilan fashion week yang mengutamakan kearifan lokal.
“Kegiatan ini, bakal diikuti 400 model,” ungkap Wesky.
Dalam kegiatan urban economy festival, Manado Fashion Week dan Manado expo 2023 akan menghadirkan tamu-tamu dari luar yang sangat memahami fashion di tanah air maupun mancanegara.
“BI Kantor pusat memberikan target transaksi sebesar Rp2 Miliar pada kegiatan ini,” katanya