Tomohon, LensaUtara.id – Kehadiran seni dan budaya dalam masyarakat merupakan sumber inspirasi, kegembiraan dan pengertian, serta berperan penting dalam membentuk identitas sosial dan dinamika masyarakat.
Hal itu tidak terlepas dengan kehadiran para maestro seni budaya yang tersebar di Sulawesi Utara umumnya dan di Kota Tomohon khususnya.
Theodorus Rampengan salah satunya, lahir di Woloan pada 11 juni 1977 sudah bergiat dalam aktivitas budaya yaitu anggota Maengket ‘Rondoz Makalilien’ dengan record 10 tahun juara lomba maengket se-Sulut.
Secara eksklusif kepada media lensautara.id, Theo mengatakan, prestasi tertingginnya sebagai pelatih adalah ketika melatih grup maengket SD Katolik 1 Woloan yang menjuarai Tingkat Nasional.
“Yang paling berkesan, waktu masih berusia 19 tahun langsung dipercaya oleh Diknas Tomohon untuk melatih dan hasilnya langsung Juara 1 se-Sulut,” ujar Theo yang mengawali karir sebagai pelatih maengket dari tahun 1997.
“Saya juga pernah ditunjuk menangani 30 pasang OMK untuk Tari inkulturasi Pertemuan pemuda se Indonesia dengan membawakan 9 lagu dengan 9 jenis tari,” lanjutnya.
Dalam akhir wawancara dia berpesan, “semoga event-event seni budaya khususnya di Sulawesi Utara sering diadakan, supaya banyak anak-anak muda bisa menyalurkan talenta sesuai bakat masing-masing.”
Untuk diketahui, sampai saat ini Theo Rampengan memiliki segudang prestasi dengan menjuarai Lomba-Lomba Maengket baik tingkat Sekolah, se-Sinode, kevikepan hingga tingkat Nasional.
Selain menjadi Pelatih maengket Theo juga melatih Tari Selbi, Tari Pasutri, Tari Jajar dan Tari Inkulturasi.