MANADO, LensaUtara.id – Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat peran Badan Kerja Sama Antar-Umat Agama (BKSAUA) sebagai kearifan lokal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Strategi mitigasi konflik keagamaan di Sulut melalui BKSAUA ini bukan sekadar proyek, melainkan masyarakat provinsi ini memang butuh,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sulut Sarbin Sehe di Manado, Sabtu (12/11).
Sarbin Sehe menyebutkan tiga entitas penting dalam menjaga dan merawat eksistensi NKRI, yakni wawasan kebangsaan, nilai-nilai agama, dan kearifan lokal. Ketiga entitas inilah yang sekarang digencarkan melalui gerakan moderasi beragama.
Ia mengutarakan bahwa antara negara, agama, dan kearifan lokal saling mendukung dan mengikat demi keutuhan, persatuan, kerukunan, serta harmoni hidup bersama.
Oleh karena itu, Kakanwil mendukung penuh gagasan strategi mitigasi konflik keagamaan yang ditawarkan oleh H Anwar Abubakar.
Menurut dia, strategi mitigasi konflik ini bukan sekadar proyek, melainkan masyarakat memang sangat butuh untuk mencegah, menangani, dan memulihkan konflik keagamaan di Sulut.
Oleh sebab itu, pihaknya mendukung penuh penguatan eksistensi dan peran BKSAUA untuk menjaga dan merawat kerukunan serta harmoni hidup di provinsi ini.
Karo AUAK IAIN Palopo H. Anwar Abubakar mengatakan tentang hasil survei yang melibatkan lebih dari 1.000 responden tentang eksistensi dan peran BKASUA sebagai salah satu kearifan lokal di Sulut.
Hasil survei yang dipresentasikan Anwar Abubakar membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Sulut setuju agar eksistensi dan peran BKSAUA lebih diperkuat dan dioptimalkan untuk mencegah, menangani, dan memulihkan konflik keagamaan di Sulut sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan semua pemangku kepentingan.
Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan ini Karo Kesra Setdaprov Sulut Fereydy Kaligis sekaligus sebagai Sekretaris Presidium BKSAUA Sulut dan Prof. Dr. Rukmina Gonibala selaku anggota Presidium BKSAUA Sulut.
Alangkah bahagianya hidup rukun dan damai