Manado, LensaUtara.id – Kepolisian Daerah Sulawesi Utara menegaskan penanganan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang perwira menengah atau pamen Polisi terhadap anggota Intelkam Polresta Manado yang videonya viral di media sosial dilakukan secara profesional.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Komisaris Besar Polisi Iis Kristian di Manado, Rabu, mengatakan Kapolda sudah memerintahkan kepada Dirreskrimum, Kabid Propam dan Irwasda untuk menangani kasus tersebut.
“Tangani dengan baik, secara profesional sebagaimana menangani perkara-perkara lainnya tanpa melihat pihak mana, baik pelapor maupun terlapor,” katanya.
Iis Kristian mengatakan video yang beredar itu memperlihatkan dugaan penganiayaan dilakukan anggota Polri terhadap anggota Polri lainnya, yakni personel Satuan Intelkam Polresta Manado.
Laporan kasus itu telah diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulut pada Sabtu (23/9). Dalam laporan tersebut disebutkan peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada Kamis (21/9).
Setelah menerima laporan itu dan melalui konseling, kata Kabid Humas, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulut langsung menindaklanjutinya.
Sementara secara internal, Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulut telah menindaklanjuti dengan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan serta audit investigasi. Demikian juga yang dilakukan Itwasda.
“Jadi, laporan tersebut langsung direspons, baik oleh Ditreskrimum maupun secara internal,” kata Iis yang mengaku sangat menyayangkan terjadinya peristiwa itu.
Is berharap masyarakat dapat melihat kasus tersebut secara baik dan tidak membuat opini yang berlebihan, bahwa kasus ini adalah perkara antara oknum anggota Polri dengan anggota Polri lainnya.
Mengenai kronologi terjadinya penganiayaan, Kristian mengemukakan berdasarkan laporan yang diterima, kasus itu bermula saat pelapor yang dilengkapi surat tugas sedang melaksanakan kegiatan penyelidikan di salah satu toko.
Selang beberapa waktu ketika mengadakan kegiatan di toko tersebut, datanglah oknum terlapor dan menemui pelapor serta mendorongnya ke salah satu ruangan.
Seperti tampak pada rekaman video yang beredar, terlapor kemudian melakukan pemukulan terhadap korban di ruangan tersebut tanpa diketahui alasannya.