Pengimplementasian Kurikulum Merdeka pada Guru PAUD-TK se Kota Manado

Manado, LensaUtara.id – Dalam menunjang pemerataan Kurikulum Merdeka disetiap PAUD-TK yang ada di Kota Manado, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Manado menyelenggarakan Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka di Aula Pemkot, Tikala.

Kegiatan Diklat ini diikuti 366 kepala sekolah dan guru dari sejumlah PAUD-TK yang ada di 10 Kecamatan se Kota Manado.

Serangkaian Diklat ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado Steven Tumiwa. Steven mengarahkan semua PAUD-TK harus diimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka sendiri bertujuan untuk mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya.

Pada Diklat IKM Guru PAUD-TK se Kota Manado berisi berbagai materi mulai dari pengenalan Kurikulum Merdeka hingga pada sosialisasi pendaftaran Dapodik bagi PAUD-TK yang belum resmi terdaftar.

Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka terhadap guru-guru taman kanak-kanak se Kota Manado yang diselenggarakan 8-9 Februari 2023, di Aula Pemkot, Tikala.(Foto: nad)

Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar dapat mencakup pada semua golongan baik siswa, guru dan sekolah.

Kesederhanaan pengajaran dari guru terhadap peserta didik dapat lebih bermakna dan tidak membosankan. Proses pembelajaran pun bersifat santai serta lebih diutamakan tentang interaksi.

Pada Diklat ini juga digitalisasi menjadi bagian materi. Menurut Piter Mauru, Kabid Pembinaan PAUD-TK Disdikbud Kota Manado, digitalisasi memudahkan seluruh pendataan.

Untuk PAUD-TK se Kota Manado hampir keseluruhannya sudah ramah digital. Namun untuk proses pembelajaran tidak diharuskan digital.

Para peserta didik yang masih balita cenderung belajar langsung secara manual atau lewat aktivitas bermain luar dan dalam ruangan untuk melatih daya ingat, sensorik dan motorik mereka.

Dapat dipastikan kesiapan PAUD-TK beralih ke digitalisasi sudah 100%. Disdikbud Kota Manado tidak akan berhenti memberikan dorongan bagi sekolah yang belum tercover digitalisasi.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *