MANADO, LensaUtara.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melakukan launching Pembayaran Retribusi Kebersihan menggunahkan QRIS kode sesuai standar pembayaran nasional, di Gedung Serba Guna Pemkot Manado, Selasa (31/05).
Walikota Manado, Andrei Angouw mengatakan, era sekarang harus cepat beradaptasi dengan teknologi yang berkembang kian pesat.
“Sifat alami manusia suka ada perubahan tapi tidak mau berubah, saya harap dengan peluncuran Pembayaran Retribusi Kebersihan menggunahkan QRIS kita bisa berubah, ini harus sukses,” ujarnya.
Walikota juga mengatakan bahwa nanti akan ada QRIS Dinamis selain sekarang QRIS statis.
“Kam akan mendorong semua menjadi non tunai agar masyarakat percaya kepada kita. Teknologi sudah siapkan buat kita, harus kita pake agar tidak tertinggal dengan daerah atau negara lain,” tandasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat dalam sambutannya mengatakan, BI berkerjasama dengan pemegang rekening kas daerah yaitu Bank SulutGo dan PJP Penyedia Jasa Pembayaran, melakukan peningkatan dalam pembayaran non tunai untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Menurutnya, digitalisasi menjadi kunci. Penggunaan pembayaran non tunai beberapa tahun belakangan, menunjukan perkembangan yang pesat ini adalah respon dari kebutuhan dan tuntutan terhadap transaksi yang lebih cepat, tepat ,murah, aman dan handal.
QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Acara ini di hadiri Walikota Manado Andrei Angouw, Wakil walikota Manado dr Richard Sualang, Sekertaris Kota Manado Micler CS Lakat, SH, MH , Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi sulawesi Utara Arbonas Hutabarat, Direktur Kepatuhan Bank SULUTGO Pius Batara, dan Jajaran pemerintahan Kota Manado.(van)