Nona atau Noni?

LUCU juga kalau kita menelaah istilah yang kini dipakai dalam pemilihan Nyong dan Noni untuk tingkat provinsi Sulawesi Utara. Sementara di tingkat Kota Manado dipakai istilah Nyong dan Nona.

Lalu timbul pertanyaan, mana sebenarnya yang betul: Nona atau Noni.

Kedua istilah ini, sebetulnya punya arti yang sama. Tapi mengapa tidak diseragamkan. Tentu kita ingin menggunakan istilah yang bernilai lokal. Kalau soal istilah lokal, maka istilah Nona dan Noni ternyata jauh dari muatan lokal. Masih mendingan seperti di Minahasa menggunakan istilah Waraney dan Wulan. Dan khusus di Langowan menggunakan Tuama dan Wewene.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata nona adalah sebutan bagi anak perempuan atau wanita yang belum menikah.

Sedangkan Noni adalah panggilan bagi perempuan keturunan Belanda atau Indo dan belum menikah pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Sekarang ini penggunaan Noni sudah meluas pada masyarakat Indonesia. Begitu pula penggunaan kata Nona.

Untuk istilah Nyong memang lebih kedengaran muatan lokal. Tapi soal Nona atau Noni ini harus dipersoalkan. Sehingga kita tidak dibingungkan dengan istilah.

Lalu siapa yang akan mengambil langkah perbaikan soal istilah Nona atau Noni? Apakah Pemerintah Daerah ataukah ahli bahasa, atau juga budayawan dan seniman. Kita tunggu saja. (jeffry)

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *