MANADO, LensaUtara.id – Perayaan Natal di Sulawesi Utara memang cukup unik. Setiap masyarakat yang merayakan Natal pasti tidak asing dengan Kukis Mentega.
Kukis Mentega merupakan Kue Kering yang berbahan dasar mentega, diisi di dalam sebuah toples yang diperuntukkan untuk tamu yang bersilahturahmi di rumah. Tidak hanya diperuntukkan untuk tamu, namun bisa saja dikonsumsi sendiri.
Kukis Mentega sendiri memiliki banyak macam atau varian. Mulai dari Fantasi, Rambutan, Putri Salju, Macis, Sultana, Telur Rebus dan masih banyak lagi.
Nama-nama tersebut tentunya memiliki arti tersendiri disetiap Kue. Seperti Rambutan. Kukis Mentega ini merupakan sebuah Kukis yang dibalut dengan Coklat dan Meses sehingga menyerupai buah Rambutan.
Tahun ini, banyak sekali varian Kukis Mentega yang baru. Seperti Magnum, Cornflakes, Delapan Susun, dan lainnya.
Untuk harga sendiri setiap pedagang memiliki sistem masing-masing. Ada yang berdasarkan kemasan, bahan ataupun variasi Kue tersebut.
Lidya Kaparang, salah satu pedagang Kue Kering di Manado memberikan harga yang terjangkau dan berdasarkan bahan. Jika kue berbahan dasar Mentega kiloan akan dihargai sebesar 150 Ribu per toples, apabila berbahan dasar Mentega merk Blue Band sebesar 250 Ribu pertoples.
Uniknya di Manado terkenal dengan sistem tukar toples. Dimana setiap pembeli akan menukarkan toples kaca kosong kepada pedagang sebagai ganti toples mereka. Dan tentunya sistem ini akan ada pengurangan dari harga normal.
Tidak hanya berbahan dasar Mentega, masyarakat Manado juga hobi dengan Kacang-kacangan seperti Kacang Vernis, Kacang Goyang khas Amurang dan Kacang Shanghai.
Penjualan Kue Kering saat ini gampang ditemui baik di pusat pertokoan (mall) dan pasar. Seperti UMKM Lidya Kaparang berlokasi di Pasar Bersehati tepatnya di depan Food Court.
So beli kukis mentega jo ngoni?
