Harga Emas Sebelum dan Sesudah Pandemi di Minahasa Tetap Tinggi

Jeffry Pay
Jeffry Pay
1 menit Membaca
Hashim Aslah, pedagang emas di Pasar Lama, Langowan.(Foto: jeffry)

Langowan, LensaUtara.id – Harga emas sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, tetap tinggi.
Hal ini tentu menguntungkan bagi produsen emas, maupun konsumen.

Menurut Hashim Aslah, salah seorang pedagang emas di Pasar Lama Langowan, Minahasa, yang ditemui LensaUtara.id Kamis (30/06), untuk emas jenis 24 karat dijual rata-rata Rp 900.000 per gram.

Sedangkan emas 23 karat dijual dengan harga Rp. 850.000. Dan untuk emas 22 karat dijual Rp. 750.000.

Hanya saja, tambahnya, para pedagang emas di Minahasa lebih banyak menjual yang jenis 22 karat. Karena pembeli juga lebih suka memilih jenis 22 karat. Hal ini berkaitan dengan keras lembutnya. “Untuk 22 karat lebih keras. Sedangkan 24 karat agak lembut, sehingga mudah lentur,” jelasnya.

Ia menuturkan pula, produsen emas memang diuntungkan dengan harga yang tinggi. Tapi bagi konsumen yang menggunakan emas sebagai modal simpanan juga diuntungkan. Karena dengan menyimpan emas, itu berarti jadi modal bila dijual kembali. “Dan emas juga menjadi bahan gadaian. Dimana sewaktu-waktu bila membutuhkan uang dapat digadaikan atau dijual kembali,” katanya.(jeffry)

Diam itu emas, ribut itu perang

jeffry

Bagikan Artikel ini
Tinggalkan ulasan

Liputan Khusus

Berita, Update, Preview Pertandingan

selama Piala Dunia 2022 Qatar hanya di LensaUtara.id

adbanner