Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manado, Sulawesi Utara meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan tenaga medis dalam menghadapi situasi darurat, khususnya dalam penanganan bencana.(Foto: ist.)
Manado, LensaUtara.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manado, Sulawesi Utara meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan tenaga medis dalam menghadapi situasi darurat, khususnya dalam penanganan bencana.
“Pentingnya kolaborasi antara instansi terkait, termasuk tenaga medis, dalam menanggulangi bencana,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, George Mercy Randang saat membuka kegiatan Hipgabi Camp Sulawesi Utara yang diselenggarakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Utara, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan bentuk kesiapan kita dalam menghadapi potensi bencana.
“Peran perawat sangat krusial dalam memberikan pertolongan pertama dan dukungan medis di lapangan,” ujarnya.
Randang juga mengapresiasi peran aktif PPNI Sulut dalam mengorganisasi kegiatan ini yang melibatkan banyak tenaga medis dari seluruh wilayah.
Dalam kegiatan Hipgabi Camp yang mengusung tema “Peningkatan Keterampilan Perawat dalam Penanggulangan Bencana”, diisi berbagai sesi pelatihan yang meliputi simulasi bencana, pertolongan pertama, serta penguatan kapasitas koordinasi antar tim medis.
Para peserta yang terdiri dari perawat yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Utara ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mereka dan siap untuk diterjunkan dalam situasi darurat.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan setiap perawat dapat bekerja lebih cepat dan efektif dalam memberikan pertolongan. Keterampilan yang didapatkan di Hipgabi Camp ini akan sangat berguna saat menghadapi bencana, terutama dalam merespons keadaan darurat dengan koordinasi yang baik,” kata Randang. menambahkan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai instansi terkait lainnya, yang melihat pentingnya peningkatan kapasitas tenaga medis dalam menghadapi tantangan bencana di Sulawesi Utara.
Para peserta pelatihan juga diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan best practices dalam penanganan bencana di wilayah masing-masing.
“Diharapkan tenaga medis di Sulawesi Utara dapat lebih siap dan terlatih dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam kondisi darurat,” ujarnya.
Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan perawat dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Utara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan tenaga medis dalam menghadapi situasi darurat, khususnya dalam penanganan bencana. (Redaksi LU)