MANADO, LensaUtara.id – Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) terus bergerak cepat dalam melaksanakan program pemerintah dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kota Manado.
Dijelaskan Kadis PPKB Kota Manado Meisje Wollah, M.Si, dengan adanya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), diharapkan TPPS dapat mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor hingga di tingkat kota dan kecamatan bahkan sampai kelurahan.
“Tiap 300 keluarga dilakukan pendampingan satu tim. Dari kuota 348 tim dikali 3 ada 1.044 di 11 kecamatan, 87 kelurahan dan mereka sudah diberi pelatihan. Selanjutnya ada orientasi kedua yang tugasnya melakukan pendampingan di lokasi yang beresiko stunting,” jelasnya sembari menambahkan tim ini akan akan melakukan pendampingan dari kepada usia remaja dalam persiapan perkawinan sehinggah mereka memahami kesehatan reproduksi.
Sesuai denga amanat PERPRES Nomor 72 2021 tentang percepatan penurunan stunting, dikatakan tim daerah harus melakukan percepatan dalam penurunan stunting baik di tingkat kabupaten/kota maupun kecamatan bahkan sampai kelurahan.
“Target tahun 2024 dari 24 persen menjadi 14 persen, berarti setiap tahun 2 persen. Kami selalu berupaya untuk melebihi target. Kenapa tidak?,” ungkapnya.
Menurut Wollah, pencegahan stanting harus di mulai dari hulu, yaitu dari pendekatan keluarga ke remaja sampai calon pengantin yang siap berkeluarga.
“Kami tidak melihat quantitas jumlah keluarga tapi kualitasnya. Dari hamil tim pendamping bersama dengan Tim Penggerak PKK Kota Manado, akan memastikan apakah dia memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, pasca melahirkan dia juga harus memeriksakan kondisi bayinya di Posyandu. Ini sementara berjalan mereka inilah ujung tombak yang masuk sampai akar rumput,” katanya, sembari menambahkan, intinya pembinaan dari keluarga sendiri termasuk suami harus berperan serta dari hamil sampai kelahiran si bayi.
“Kami akan selalu melakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait dengan Bina Keluarga Balita, Remaja dan Lansia tapi paling utama ada tokoh agama dan juga tokoh masyarakat. Kami juga mempunyai Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) atau kampung KB di 11 kecamatan, sekarang juga di siapkan aplikasi elektronik siap hamil (Elsimil),” tuturnya.
Wollah pun mengajak masyarakat untuk mendukung visi-misi Pemkot Manado menuju masyarakat maju dan sejahtera, dengan meningkatkan kualitas manusia untuk Indonesia emas tahun 2045.
“Kita berharap generasi kedepan tetap sehat dan berkualitas, kita akan bekerja keras menangani stunting untuk menuju Manado maju dan sejahtera,” pungkasnya. (Van)