Manado, LensaUtara.id – Perum Bulog Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) menjamin stok beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
Kepala Bulog Kanwil Sulutgo, Abdul Muis S Ali mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog sebanyak 5.000 ton.
“Stok beras ini ketahanan hingga enam bulan ke depan,” kata Abdul Muis S Ali, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan dari stok sebanyak 5.000 ton tersebut, sekitar 3 ribu ton jadi stok cadangan untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan peruntukan lain.
Juga, katanya, yang dua ton lainnya merupakan penambahan beras dari NTB.
Jadi, katanya, masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras di Gudang Bulog mampu memenuhi CBP, kebutuhan operasi pasar dan lain-lain.
Selain memasok beras dari daerah sentra lainnya, untuk menjaga ketahanan di daerah, Bulog juga menyerap beras petani lokal.
Bulog tetap aktif menyerap beras petani dengan mekanisme, namun hanya 10 persen dari proyeksi serapan.
Petani, katanya, lebih banyak menjual beras di pasar, karena harga jual masih lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp9.950 per kilogram.
Menurutnya, harga beras yang relatif tinggi saat ini merupakan efek dari musim kemarau tahun 2022.
Di mana, terjadi gagal panen di sejumlah daerah sentra beras. Harga beras naik karena pasokan di tingkat masyarakat tidak berimbang.
Faktor lainnya, kondisi pertumbuhan penduduk yang memicu kenaikan angka kebutuhan dan tidak dibarengi dengan produksi beras.
“Alih fungsi lahan pertanian juga menjadi penyebabnya,” jelasnya.