Manado, LensaUtara.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di pesisir selatan Sulawesi Utara mengantisipasi banjir pesisir hingga 2 September 2023.

“Sulut sudah dimulai sejak tanggal 28 Agustus 2023, namun yang perlu diwaspadai adalah subuh pukul 02.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA,” ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror di Bitung, Rabu.
Memang, kata dia, lebih spesifik wilayah yang berpotensi terjadi banjir pesisir ini adalah pesisir selatan.
Wilayah pesisir selatan mencakup, Ratahan, Ratatotok, Kotabunan, termasuk pesisir selatan dan timur Pulau Lembeh-Bitung, pesisir selatan dan timur Sitaro, serta pesisir selatan Sangihe dan Talaud.
“Jadi potensi banjir pesisir ini tidak terjadi sepanjang hari, namun hanya di periode itu (pukul 02.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA),” ujarnya.
Karena itu, kata dia, upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan apalagi intensitas kecepatan angin selatan tergolong tinggi .
Kondisi ini dapat menyebabkan masuknya air laut di daerah pesisir karena memang angin dari selatan dan arah gerak gelombang dari selatan.
“Ketinggian gelombang di pesisir diperkirakan bisa mencapai satu sampai satu setengah meter,” katanya menambahkan.
Dia menambahkan, potensi banjir pesisir ini secara umum dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.