JAKARTA, LensaUtara.id – Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih saja berlanjut. Korban pun terus berjatuhan, sebagaimana terjadi di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16 Juli).
Diberitakan, aksi penembakan KKB menyebabkan jatuhnya 10 orang korban dan 2 orang kritis, termasuk Pdt. Eliaser Baner (54), seorang Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia.
Berkaitan dengan peristiwa itu, PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya korban.
Pdt. Henrek Lokra, Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI dalam pernyataan pers mengungkapkan, korban diduga meninggal akibat penembakan dalam peristiwa penyerangan dari kelompok bersenjata.
Hal ini menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di tanah Papua. Tanah Papua bersimbah darah, korban masyarakat sipil terus berjatuhan. Berbagai kebijakan dilakukan untuk perbaikan pembangunan di Papua, namun tetap saja terjadi pembunuhan manusia di Tanah Papua. Entah siapa sesungguhnya pelaku yang melakukan pembunuhan dimaksud.
Dalam kaitan ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia memintakan pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen terhadap kejadian tersebut. PGI juga mendorong gereja-gereja di Papua untuk melakukan tindakan kemanusiaan.
Selain itu, PGI juga mendorong TNI/Polri untuk dapat melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya tindakan pembunuhan serupa ke depan dan bersama dengan seluruh elemen masyarakat menciptakan masyarakat damai dengan pendekatan kultural.
“Demikian pernyataan ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama demi dan untuk perbaikan kondisi Papua dari segala aspek kehidupan dan martabat manusia Papua,” tutur Pdt Henrek Lokra atas nama PGI.(jef)