Sulut Target Digitalisasi Pendidikan Capai 80 Persen

Manado, LensaUtara.id – Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menargetkan digitalisasi pendidikan mencapai 80 persen pada tahun ini.

“Karena itu, tolong peserta dari kabupaten dan kota memanfaatkan peluang ini,” kata Wagub Steven pada acara ‘Cara Baru untuk Belajar’ di Manado, Selasa.

Dia pun berharap, kepala cabang dinas pendidikan yang ada di kabupaten dan kota selepas lokakarya ini segera melakukan konsolidasi dengan materi utama digitalisasi pendidikan.

“Guru-guru harus memiliki akun dan harus aktif,” kata Wagub.

Kendala sinyal telekomunikasi, menurut Ketua DPRD Sulut tahun 2014 tersebut, jangan dijadikan alasan untuk mencapai digitalisasi pendidikan.

“Kalau ada kendala blank spot, naik motor kemudian cari tempat terdekat (yang memiliki sinyal), atau ke rumah kacabdin,” katanya.

Gubernur Olly Dondokambey, kata dia, telah membentuk tim percepatan pendidikan yang mengikutsertakan lembaga penjamin mutu pendidikan serta para pihak terkait dan asisten bidang pemerintah dan kesra menjadi ketua.

“Pendidikan harus memiliki peta jalan, karena itu bulan Juli kita evaluasi pencapaian digitalisasi pendidikan ini, minimal 80 persen provinsi hingga kabupaten dan kota, karena ternyata pendidikan itu tidak tawar-tawar,” katanya.

Anak-anak, kata Wagub, adalah masa depan, kompetisi saat ini semakin berat, mencari sekolah semakin berat, mencari pekerjaan juga demikian.

“Selepas dari sini mari kita camkan, elaborasi, amankan dan eksekusi, jangan masuk kiri keluar kanan,” kata Wagub.

Dulu 100 tahun lalu waktu James Watt menemukan mesin uap, mulai revolusi industri 1.0, tahun 1922 ketika Thomas Alfa Edison menemukan listrik, muncul era revolusi industri 2.0.

Kemudian di tahun 1960-an, ketika komputer ditemukan muncul era revolusi industri 3.0, tahun 1964 ditemukan komputer, muncul era revolusi industri digitalisasi perekonomian 4.0.

Kemudian datang lagi revolusi industri memanfaatkan Artificial Intelligence dan robotik pada proses produksi yang dinamakan era 5.0.

“Apakah ada setelah itu, menurut pribadi saya ada. Revolusi 6.0 yang ditandai dengan digitalisasi pendidikan. Jadi sekarang kita ada di era digitalisasi pendidikan,” katanya.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *