Manado, LensaUtara.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Manado, mencatat sebanyak 56 kejadian gempa di Sulawesi Utara sejak 10-16 Maret 2023.
“Satu dari 56 kejadian gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henrry Mengko di Manado, Selasa.
Dari 56 gempa bumi tersebut, sebesar 58,9 persen kekuatannya antara magnitudo tiga sampai lima, sebesar 39,3 persen dengan magnitudo kurang dari tiga, dan 1,8 persen magnitudo lebih dari lima.
Sementara bila dilihat dari kedalaman gempanya, sebesar 58,9 persen di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal (kurang dari 60 kilometer), sebesar 37,5 persen adalah berkedalaman menengah (antara 60-300 kilometer) dan 3,57 persen adalah berkedalaman dalam (lebih dari 300 km)
“Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi dengan kedalaman dangkal terjadi pada lempeng laut Maluku yaitu di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara sampai ke Kepulauan Talaud,” kata Edward menjelaskan.
Gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh masyarakat sebanyak satu kali kejadian yaitu di wilayah Minahasa Tenggara, Bitung, Manado, Tondano pada tanggal 14 Maret 2023.
Rekaman kejadian gempa pekan ini lebih banyak dibandingkan pekan sebelumnya pada periode 3-9 Maret 2023, yaitu 37 kejadian.
Pada periode tersebut, sebagian besar atau sekitar 73 persen bermagnitudo antara tiga hingga lima, sebesar 22 persen magnitudo kurang dari tiga, dan sekitar lima persen kejadian gempa bermagnitudo di atas lima.
Lima dari 37 kejadian gempa bumi ini tersebut dirasakan oleh masyarakat.