Manado, LensaUtara.id – Dimasa peralihan Digitalisasi pada masyarakat Sulawesi Utara, sosialisasi dan edukasi terus dilakukan agar perkembangan digital dapat secara cepat merata.
Kali ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan ditransformasi Kementerian Perdagangan menuju digitalisasi. Baik dari memantau transaksi, penyaluran ke konsumen, pembayaran sampai pada pasokan barang kepada pedagang/pengusaha.
Pada Talkshow Edukasi UMKM Go Digital, Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga menyampaikan baru sekitar 30 persen dari 64 juta UMKM yang sudah go digital.
Dan ini menjadikan “PR” Kemendag untuk menargetkan setiap tahun harus ada setidaknya 1000 UMKM yang wajib beralih ke digital di seluruh Indonesia yang tentunya bekerja sama dengan Pemprov, Pemkot dan Pemkab.
Menurut Wamendag, digitalisasi ini adalah hal yang wajib dan tidak dapat dihindarkan.
“Digitalisasi adalah hal yang tidak terhindarkan dan harus diaplikasikan pada setiap penggunaan dimasyarakat, baik transaksi, perdagangan sampai pada hal-hal yang sifatnya rutin,” jelas Jerry.
Pada UMKM, Kemendag memiliki program salah satunya adalah Digitalisasi Pasar.
“Salah satu digitalisasi pasar adalah cashless payment atau tidak menggunakan uang tunai,” tambahnya.
Tidak bekerja sendiri, Kemendag menggaet perusahaan-perusahaan start up yang membantu pendistribusian barang menjadi lebih praktis dan mudah. Salah satunya “Dagangan”.
“Dengan adanya konsep digitalisasi ini, CEO Dagangan memastikan penekanan harga bahan baku bisa lebih dari 30 persen,” jelas Jerry pada awak media.
Dengan adanya “Dagangan”, dapat menjadi contoh untuk memfasilitasi UMKM dengan memberikan keringanan pada setiap kebutuhan khususnya dengan harga yang terjangkau.