MANADO, LensaUtara.id – Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) siap menghadapi perkiraan terjadinya krisis global pada tahun 2023.
“Kami cukup optimistis pada tahun 2023 panen padi akan stabil sehingga stok tetap terjaga, dan masyarakat tidak perlu khawatir meskipun ada prediksi krisis global melanda Indonesia,” kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ali Ahmad Najih di Manado, Rabu.
Ali Ahmad Najih mengatakan bahwa kondisi tahun depan asumsi iklim stabil, panen berhasil, dan antisipasi kebutuhan akan naik sedikit.
Harus diakui, kata Ali, faktor daya beli, pertumbuhan penduduk, antisipasi dampak BBM, dan perang Ukraina memang akan memberikan dampak tersendiri. Untuk itu, stok beras di Gudang Bulog akan terus ditingkatkan.
Ia menjamin stok beras di daerah tersebut dengan ketahanan hingga 4 bulan ke depan atau sampai April 2023.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras di gudang Bulog baik di Bitung, Bolaang Mongondouw, dan wilayah kepulauan mampu memenuhi permintaan masyarakat,” jelasnya.
Walaupun stok hingga 4 bulan ke depan, pihaknya akan terus memasok beras, baik serapan lokal maupun dari luar daerah.
Perum Bulog dalam menjaga ketahanan pangan, dalam hal ini beras, juga menjual secara komersial minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.
Begitu pula dengan stok beras di wilayah kepulauan Sulut, yakni Sitaro, Sangihe, dan Talaud, dengan ketahanan yang sama selama 4 bulan ke depan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menjalankan tugas pokok Bulog, yakni mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan, dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini, lanjut dia, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga kualitas produk tersebut.