BERSIH-bersih di tubuh Polri yang dicanangkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terus bergulir. Satu per satu, mulai pangkat bawah sampai berbintang berjatuhan diterpa kasus pidana.
Masih hangat dengan pemberitaan Irjen Ferdy Sambo yang terlibat pembunuhan berencana, kini muncul lagi Irjen Teddy Minahasa Putra terduga pelanggar kasus narkoba.
Kedua Jenderal berbintang dua ini termasuk petinggi Polri yang cukup disegani. Keduanya memilih track record yang lumayan bagus dalam tugasnya. Tapi di balik track record yang lumayan itu, keduanya ternyata punya black record (catatan hitam).
Sambo bukan saja terlibat pembunuhan berencana, tapi juga diduga terlibat dalam kasus perjudian. Dan dilihat dari harta kekayaan, Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa, memang cukup mencengangkan.
Ferdy Sambo memiliki beberapa rumah dan juga mobil-mobil mewah. Meskipun ia belum melaporkan kekayaannya kepada KPK, namun ada yang menaksir kekayaannya sampai ratusan miliar.
Begitu pula Teddy Minahasa yang memiliki kekayaan Rp. 29,9 miliar.
Berkaitan dengan kasus Teddy Minahasa, komitmen Kapolri adalah menindak tegas kasus Narkoba. Dan Irjen TM terancam PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat).
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., meminta kepada Divisi Propam Polri untuk mempercepat sidang kode etik Irjen TM, terduga pelanggar kasus narkoba. Irjen TM diduga terlibat dalam kasus jaringan peredaran gelap narkoba. Sebelumnya, Kepolisian telah memeriksa beberapa personel Polri mulai dari pangkat Bripka, Kompol, hingga AKBP terkait kasus tersebut. Terkait jabatannya selaku Kapolda Jawa Timur, Kapolri memastikan telah membatalkan telegram terkait penempatan jenderal bintang dua tersebut.
Saat ini, Irjen TM telah menempati penempatan khusus dan jika terbukti melanggar kode etik akan terancam sanksi pemberhentian tidak dengan hormat. Kapolri juga menegaskan kepada seluruh jajarannya bahwa ia tak akan pandang bulu untuk memproses personel yang melanggar kode etik atau pidana apapun pangkat dan jabatannya. “Sudah berkali-kali saya sampaikan kepada seluruh jajaran tidak ada yang bermain-main dengan masalah narkoba. Yang namanya narkoba harus betul-betul dilakukan pemberantasan. Saya sudah sampaikan bahwa siapapun yang terlibat tidak peduli pangkatnya apa, jabatannya apa, pasti kita tegas,” ujar Kapolri saat konferensi pers di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/10).
Dengan berjatuhan bintang-bintang di tubuh Polri ini, bukan tidak mungkin masih ada lagi bintang-bintang yang lain. Jadi kita tunggu saja, siapa lagi yang akan menyusul?