Manado, LensaUtara.id – Kemeriahan perayaan Goan Siao atau Cap Go Meh di kawasan pecinan Manado digelar sukses.
Perayaan ini dilaksanakan 15 hari setelah bulan pertama Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023.
Meskipun pada awal pelaksanaan dilanda hujan, seluruh elemen masyarakat yang sudah memenuhi kawasan Kampung China ini tidak patah semangat. Mereka tetap menunggu hingga paradenya dimulai.
Kemeriahan parade Cap Go Meh dibuka oleh ketukan gong oleh Pemerintah Provinsi Sulut dan Kota Manado sebanyak 5 kali secara bergantian.
Barisan pertama dibuka oleh parade non ritual oleh Pemerintah Kota Manado yakni Badan Kerjasama Antar Umat Agama, Marching Band dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Manado.
Parade non ritual oleh Pemerintah Kota Manado. (Foto: Nad)
Kebudayaan lain turut ikut melengkapi parade Cap Go Meh ini. Seperti Tari Kabasaran dari komunitas Warembungan, Tari Katrili dari masyarakat Kali dan Tari Masamper hingga kelompok Musik Bambu dari daerah Minahasa.
Tari khas Minahasa dan Sanger ikut meriahkan perayaan Cap Go Meh Manado.(foto: nad)
Lalu barisan ritual diikuti oleh 9 dari 10 Klenteng yang ada di Manado. Terdapat berbagai penampilan dari umat Tridharma seperti Barongsai, Naga, Atlet Wushu, hingga para Tang Sin yang diarak keliling Calaca.
Klenteng yang ikut perayaan Cap Go Meh kemarin seperti Kwan Seng Ta Tie, Hok Tek Ceng Sin, Istana Agung Tua, Altar Agung, Seng Kong Bio dan Lo Tjia Miao.
Seorang kakek usia 70 tahun yaitu Ho Maringka menjadikannya Tang Sin tertua diperayaan Cap Go Meh kemarin.
Aksi ekstrim para Tang Sin yang dipikul dinilai sangat berbahaya seperti menusukkan benda tajam diarea mulut dan memotong punggung yang tidak menembus kulit dengan pedang.
Hal ini dilakukan sebagai pertanda bahwa para Tang Sin ini mengorbankan tubuh mereka untuk menebus dosa-dosa umat Manusia.
Atraksi para Tang Sin yang diarak kelilingi Calaca.(Foto: nad)
Penampilan Barongsai yang menghibur masyarakat serta para tamu undangan. Mereka pun ikut memberikan angpao kepada penari Barongsai ini.
Para turis ikut memberikan angpao kepada Barongsai.(Foto: nad)
Hengky Wijaya selaku panitia perayaan Goan Siau tahun ini menilai bahwa acara ini berlangsung cukup sukses.
“Saya rasa acara ini seperti kita lihat bersama cukup sukses, masyarakat antusias, memang karena baru abis covid persiapan tidak maksimal,” ujar Hengky.
Ia berharap bahwa kedepannya jika ada masyarakat yang ingin berpartisipasi atau terlibat langsung diperayaan ini dipersilahkan. Seluruh kebutuhan akan dipenuhi secara gratis oleh panitia.
Rencana kedepan oleh Pemerintah Kota Manado akan menjadikan perayaan Cap Go Meh sebagai salah satu festival tahunan untuk menarik daya tarik wisata. Sehingga tidak hanya berpusat di Singkawang, festival Cap Go Meh ini juga ada di Kota Manado.