MANADO, LensaUtara.id – Awal tahun 2023, memang sudah musimnya hujan lebat dan angin di Manado. Himbauan dan peringatan selalu diberikan pihak Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara untuk para Nelayan.

Beberapa Nelayan Pesisir daerah Sindulang ada yang memilih untuk tidak melaut karena cuaca extreme, ada juga yang terpaksa turun demi mencari sesuap nasi.
Seorang Nelayan kapal besar, Kapten Piter Tamalonggehe mengaku sudah sejak Desember tidak melaut.

“Ya torang pilih melaut karna rupa dorang ja bilang so lama di darat. Desember kemarin memang nda turun, mar kalo tambah leh deng ini nda turun ya torang mo semakan apa pa keluarga,” jelas Kapten Kapal Galilea 01.
Piter menjelaskan bahwa mereka turun sejak tanggal 6 kemarin, dan ditengah lautan pun meskipun terbiasa dengan gelombang tinggi tetap mengandalkan Sang Pencipta berharap bisa kembali pulang dengan selamat.

Perbedaan di awal tahun ini, biasanya para Anak Buah Kapal (ABK) ikut melaut sampai 30 ABK, namun karena cuaca extreme beberapa tidak diizinkan keluarga jadinya hanya setengah dari itu.

Piter pun bercerita bahwa mereka turun atas kemauan mereka sendiri bukan hanya perintah dari atasan.
“Meskipun torang ada atasan, bukan berarti torang turun ini atas beliau pe paksaan atau perintah, tapi karena memang juga torang mau dan beliau izinkan, ditambah lagi kami tetap berkoordinasi dengan orang rakit dan pihak BMKG,” ujarnya.
Meskipun sudah terbiasa dengan keadaan lautan, Piter dan kawan-kawan tetap berpegang pada kehendak Sang Pencipta dan tetap waspada saat berada disana.
Kamu tidak bisa menghentikan ombak, tetapi kamu bisa belajar menaikinya.
Jon Kabat-Zinn