Manado, LensaUtara.id – Stok beras Bulog Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) mencapai 12.504 ton, dengan ketahanan hingga akhir tahun 2024 ini.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok beras di gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Kepala Kanwil Bulog Sulutgo Abdul Muis Ali, di Manado, Sulut, Senin.
Dia mengatakan stok beras Bulog tersebar di sejumlah gudang, baik di Bitung, Bolmong, Kepulauan Sulut, dan Gorontalo.
Ia menjelaskan secara khusus stok beras di Gudang Bulog Paceda paling besar dibandingkan gudang lainnya.
Tapi, katanya lagi, semua penugasan pemerintah baik penyaliran beras CBP, beras SPHP maupun penjualan secara komersil terus dilakukan.
Dia menegaskan bahwa Bulog saat ini tengah melakukan pendistribusian beras ke semua saluran distribusi serta program penjualan komoditi pangan murah yang dekat dengan lokasi warga, sehingga hal ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan beras.
Bulog juga, katanya lagi, selain menjual beras di sejumlah pasar tradisional, juga memanfaatkan rumah pangan kita (RPK).
“Saya harap masyarakat memanfaatkan RPK untuk belanja bahan kebutuhan pokok,” ujarnya pula. (Redaksi LU)
Caption :
Kepala Kanwil Bulog Sulutgo Abdul Muis Ali
Manado, LensaUtara.id – Stok beras Bulog Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) mencapai 12.504 ton, dengan ketahanan hingga akhir tahun 2024 ini.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok beras di gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Kepala Kanwil Bulog Sulutgo Abdul Muis Ali, di Manado, Sulut, Senin.
Dia mengatakan stok beras Bulog tersebar di sejumlah gudang, baik di Bitung, Bolmong, Kepulauan Sulut, dan Gorontalo.
Ia menjelaskan secara khusus stok beras di Gudang Bulog Paceda paling besar dibandingkan gudang lainnya.
Tapi, katanya lagi, semua penugasan pemerintah baik penyaliran beras CBP, beras SPHP maupun penjualan secara komersil terus dilakukan.
Dia menegaskan bahwa Bulog saat ini tengah melakukan pendistribusian beras ke semua saluran distribusi serta program penjualan komoditi pangan murah yang dekat dengan lokasi warga, sehingga hal ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan beras.
Bulog juga, katanya lagi, selain menjual beras di sejumlah pasar tradisional, juga memanfaatkan rumah pangan kita (RPK).
“Saya harap masyarakat memanfaatkan RPK untuk belanja bahan kebutuhan pokok,” ujarnya pula.