PLN UPDK dan Pemkab Minahasa Jaga Produksi PLTA Terkait Kemarau Panjang

Manado, LensaUtara.id – PT PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa bersama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, berupaya menjaga produksi PLTA menyusul kemarau panjang.

Manajer PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa Andreas Arthur di Manado, Sabtu, mengatakan pihaknya dan PJ Bupati Minahasa Jemmy Kumendong melakukan kunjungan terkait produksi PLTA yang terdampak musim kemarau dan eceng gondok.

Ia mengatakan program peningkatan PLTA yang terdampak musim kemarau dan eceng gondok, yaitu dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berbasis unmanned aerial vehicle untuk mengoptimalkan curah hujan di area danau Tondano dan pemanfaatan Biological Control untuk menekan populasi eceng gondok.

Dalam pertemuan ini PLN NP UPDK Minahasa menyampaikan telah terjadi penurunan produksi kWh signifikan pada PLTA Tonsealama dan PLTA Tanggari yaitu hampir 70 persen dari produksi normalnya yang diakibatkan oleh musim kemarau yang ekstrem.

Selain itu peningkatan eceng gondok di daerah DAS Tondano juga salah satu faktor penting penyebab penurunan produksi listrik dari PLTA tersebut.

Manajemen UPDK Minahasa menjelaskan secara rinci bagaimana unmanned aerial vehicle atau lebih umum dikenal sebagai drone dapat digunakan dalam berbagai aspek modifikasi cuaca, termasuk pemantauan cuaca, hujan buatan, dan pemecahan polusi udara.

Selain itu PLN UPDK Minahasa juga menyampaikan program Biological Control yang merupakan upaya penanganan eceng gondok dimana disampaikan bahwa pertumbuhan eceng gondok yang semakin masif di danau Tondano dan DAS Tondano telah menyebabkan terhambatnya laju aliran air yang dibutuhkan oleh PLTA.

Untuk program Biological Control ini UPDK Minahasa telah melibatkan pihak Akademisi dari Universitas Samratulangi Manado.

Mereka juga menyoroti pentingnya aspek lingkungan dan sosial dalam penggunaan teknologi ini, serta memastikan bahwa kolaborasi nantinya akan memperhitungkan dampaknya terhadap masyarakat setempat dan lingkungan.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk segera melaksanakan program TMC tersebut mengingat banyak daerah di kabupaten Minahasa yang mengalami dampak secara sosial dan ekonomi akibat dari cuaca yang panas ekstrem dimana dalam beberapa bulan terakhir ini sering terjadi kebakaran lahan dan rumah masyarakat.

Kunjungan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam upaya menerapkan teknologi terkini dalam upaya melindungi lingkungan dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah cuaca ekstrem yang dimana juga telah berdampak pada produksi listrik pembangkit PLTA yang memanfaatkan aliran air Danau Tondano.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *