Sulut, LensaUtara.id – Penerbangan internasional perdana Manado ke Narita, Jepang diikuti oleh sejumlah stake holders Pariwisata di Sulawesi Utara.
Kamis (02/03) kemarin, Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dan beberapa lembaga pariwisata seperti Association of The Indonesian Tours and Travel Agent (ASITA) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) ikut bertolak ke Jepang.
Pada Jumat (03/03) siang waktu Jepang, para stake holders pariwisata melakukan table top buyer to buyer antara mereka dan perusahaan travel di Jepang.
Diprakarsai oleh Olly Dondokambey, ia juga menuai kata manis dari GM Garuda Indonesia untuk Jepang Sonny Syahlan dan Dubes Indonesia untuk Jepang Kanasugi Kenji.
Keduanya menilai penerbangan Manado Jepang merupakan salah satu langkah yang luar biasa. Menurut Sonny, OD mampu menaklukkan Mission Impossible.
Pertemuan ini dilakukan di Kantor Garuda Indonesia di Tokyo, Jepang. Henry Kaitjily, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara menjadi moderator pada pembahasan antara 27 Pengusaha wisata asal Sulut dan agent travel dari Jepang.
Patut dibanggakan, sebab banyaknya agent travel asal Jepang yang hadir diantaranya ada beberapa agent travel ternama. Seperti JTB Corp, HIS Co Ltd, U Tour Service Ltd, dan lainnya.
Setelah presentasi, mereka langsung bertukar kartu nama. Respon yang cepat tanggap ini menjadi momentum yang bahagia bagi kedua pihak.
Perwakilan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Minahasa Utara dan Tomohon juga hadir.
Moudy Paat perwakilan BPPD Minut sedangkan Lukas Umboh perwakilan BPPD Tomohon.
Keduanya berfokus pada produk daerah mereka. Seperti Minut mempunyai destinasi super prioritas yakni Likupang dan Tomohon mempunyai keindahan alam dan event internasional yakni Tomohon International Flower Festival.
Dari presentasi akan potensi wisata daerah masing-masing, pengaturan sistem paket trip ke Minut dan Tomohon akan diatur sebaik mungkin antara keduanya.
Dengan adanya pertemuan ini, penerbangan ke Manado dari Jepang akan semakin meningkat.
Dan tentunya tidak memungkinkan jika turis asal Jepang akan memenuhi Sulawesi Utara seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.