Pemprov Sulut Fasilitasi IKM Dapat Pembiayaan Dari Perbankan

Manado, LensaUtara.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memfasilitasi industri kecil menengah (IKM) di daerah tersebut untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

“Kami siap memberikan masukan kepada perbankan, IKM mana yang layak mendapatkan pembiayaan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Daniel Mewengkang, di Manado, Jumat.

Daniel mengatakan ada begitu banyak IKM di Sulut yang dibina oleh Disperindag, sehingga pihaknya tahu persis kemampuan IKM dalam mengembalikan pinjaman kepada bank.

“Perbankan tidak perlu khawatir, karena IKM di Sulut yang mendapatkan rekomendasi dari Disperindag tidak akan terjerat pada kredit macet,” jelasnya.

Ia menjelaskan jika perbankan memberikan kesempatan kepada IKM untuk mendapatkan pembiayaan, sehingga mereka bisa meningkatkan kapasitas produksi.

Daniel mengingatkan hal tersebut apalagi pada saat ini, hampir semua perbankan memiliki produk kredit usaha rakyat (KUR) yang mendapat subsidi bunga dari pemerintah.

Program KUR dengan bantuan subsidi bunga dari pemerintah tersebut, diharapkan bisa juga secara luas dirasakan oleh banyak pelaku IKM yang terdapat di Provinsi Sulut.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Winter Marbun mengatakan pihaknya berharap perbankan menyalurkan kredit kepada pelaku usaha mikro kecil di Sulut.

Karena, kata Winter, aturan mengatur pembiayaan perbankan untuk pelaku usaha mikro kecil harus sebesar 20 persen dari total kredit.

Pihaknya berharap penyaluran KUR harus ke sektor riil, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Penyaluran kredit perbankan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami pertumbuhan sebesar 7,20 persen secara tahunan pada April 2023.

Hingga April 2023, perbankan yang beraktivitas di Sulut telah menyalurkan kredit kepada UMKM mencapai Rp13,04 triliun atau tumbuh 7,20 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu yang Rp12,16 triliun.

Dia mengatakan jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 yang sebesar Rp12,74 triliun, juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,34 persen.

Winter menjelaskan melihat pertumbuhan kredit UMKM yang mengalami peningkatan, berarti perbankan di Sulut bukan hanya menyalurkan kredit konsumtif tapi juga kepada produktif.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *