Jayapura, LensaUtara.id – Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan aksi kerusuhan yang sempat terjadi, Kamis (28/12), saat prosesi pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura didalangi anggota KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement West Papua) atau Persatuan Gerakan Kemerdekaan Papua Barat.
KNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
“Anggota KNPB dan ULMWP melakukan kerusuhan saat pengantaran jenazah dari STAKIN Sentani, Kabupaten Jayapura, ke kediaman mendiang di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan seusai pertemuan dengan paguyuban di Makodam XVII/Cenderawasih di Polimak, Jayapura, Jumat.
Ditegaskan, anggota KNPB dan ULMWP yang menyusup serta bergabung dengan massa yang menyertai perjalanan jenazah hingga menyebabkan terjadinya pelemparan dan pembakaran bangunan serta kendaraan.
Akibat aksi pelemparan menyebabkan anggota TNI-Polri terluka termasuk Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
Bahkan fasilitas milik kami yang ada di Waena seperti ruko dan asrama ludes terbakar, kata Mayjen TNI Izak
Dikatakannya, anggota KNPB dan ULMWP itu menyusup di tengah-tengah massa yang mengantar jenazah hingga menyebabkan terjadinya sejumlah aksi.
Bahkan kelompok itu berupaya memprovokasi, namun anggota TNI-Polri tidak terpancing dan tetap melakukan tindakan penegakan hukum yang terukur sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
“Aparat keamanan akan mengusut hingga tuntas baik kasus pemukulan hingga pembakaran,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, Jumat sore (28/12), dimakamkan di halaman kediamannya yang berlokasi di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal, Selasa (26/12), di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.