Masih Parkir Sembarangan, Masyarakat Manado Perlu Diedukasi Berulang

MANADO, LensaUtara.id – Malalayang Beach Walk merupakan tempat wisata yang sudah dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Letaknya pun tepat berada di Jalan Trans Sulawesi.

Setelah 3 bulan dibukanya MBW untuk umum, masalah kemacetan belum ada habisnya. Hal ini disebabkan dengan banyaknya kendaraan yang masih parkir di bahu jalan.

Beberapa kendaraan yang masih terparkir di tempat yang tidak seharusnya.(Foto: nad)

Ketersediaan lahan parkir dari pengelola dan pemerintah pun sangat luas dan berseberangan dengan MBW.

Seorang pengunjung yang tidak ingin disebutkan namanya berpendapat bahwa biaya parkir yang disediakan cukup mahal untuk sekali masuknya dan jauh dari lokasi dia duduk.

Beberapa kendaraan yang masih terparkir di tempat yang tidak seharusnya.(Foto: nad)

Rifko, pengunjung MBW merasa bahwa masyarakat seperti itu masih perlu diedukasi lagi tentang taat aturan.

Beberapa kendaraan yang masih terparkir di tempat yang tidak seharusnya.(Foto: nad)

“So tau jalan sini sempit mar masih ja langgar tu dilarang parkir. Pihak pengelola so sadia lahan pe loas for parkir dengan aman mar nda ja pake. Kalo pun mengeluh mahal noh nda usah datang pake oto,” tegas Rifko.

Rifko akui bahwa masyarakat Sulawesi Utara masih harus diedukasi mengenai aturan rambu lalu lintas.

“Io noh kita rasa masyarakat sini musti ja bilang-bilang akang ulang-ulang tentang itu tanda-tanda dilarang itu, kalo perlu pake denda deng ketegasan,” tambah Rifko.

Kemacetan yang hampir setiap harinya terjadi di depan MBW salah satunya merupakan akibat dari pelanggar-pelanggar rambu lalu lintas.

Aturan adalah sesuatu yang bertujuan untuk menertibkan dan mengatur agar tertata rapih serta tidak menimbulkan berbagai masalah.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *