Kepala Dinas Perdagin Tomohon Ruddy Lengkong.(Foto: ist.)
TOMOHON, LensaUtara.id – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) Kota Tomohon yang dipimpin Kepala Dinas Ruddy Lengkong kini terus menggenjot dan memaksimalkan setiap programnya.
Upaya ini dalam rangka mengoptimalkan program Caroll Senduk dan Sendy Rumajar (CS-SR) di sektor perdagangan dan perindustrian.
Dalam pertemuan dengan wartawan yang digelar Bagian Prokopim Setdakot Tomohon, Selasa (15/04/25), Ruddy Lengkong membeberkan kegiatan Dinas Perdagin sebagai upaya Pemerintah Kota Tomohon dalam rangka ketersediaan stok, stabilisasi harga dan pengawasan barang beredar. Di antaranya, pemantauan harga oleh petugas setiap hari turun lapangan di Pasar Beriman Wilken, memantau perkembangan dan pergerakan harga berbagai komoditas dan direkam dalam Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).
“Berdasarkan data SP2KP Month to Month untuk bulan Maret April, stagnasi harga terjadi pada komoditas beras dan minyak goreng. Sementara untuk komoditas cabai rawit, cabai keriting, daging ayam ras, tomat dan bawang putih mengalami tren penurunan harga. Antisipasi pergerakan kenaikan untuk telur ayam ras dan bawang merah. Namun secara umum, harga cukup stabil dan terjangkau,” katanya.
Selanjutnya kata Lengkong, yakni stabilisasi dan ketersediaan stok
terus melakukan koordinasi dengan pedagang dan suplier sehingga stok bahan pokok sesuai hasil koordinasi mencukupi untuk kebutuhan permintaan jelang dan masa Paskah. Pemerintah juga terus memantau dan menghimbau pedagang agar tidak menaikkan harga sepihak atau menahan bahan stok ketika terjadi kenaikan permintaan.
“Pengawasan akan terus dilaksanakan bersama TPID dan Aparat terkait.
Dalam rangka stabilisasi harga, Pemkot dalam koordinasi dgn Disperindag Provinsi telah melaksanakan pasar murah dalam rangkaian HBKN Lebaran dan Paskah,” ungkapnya.
Selain itu, Disperdagin Tomohon melaksanakan pengawasan dan monitoring terhadap Ritel/Pasar Swalayan, terkait KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluwarsa). Kemasan menyangkut apakah kondisi kemasan produk masih bagus untuk bahan yang dipasarkan.
“Label menyangkut informasi terkait produk dalam kemasan. Izin Edar menyangkut apakah produk yang dipasarkan sudah memiliki izin edar BPOM.
Kadaluwarsa menyangkut apakah produk di display yang dipasarkan masih berlaku dan belum kadaluwarsa.
Dan sejauh ini dalam pantauan, belum ditemukan produk yang tidak sesuai atau yang sudah tidak layak dipasarkan.
Pemerintah juga terus mengimbau agar ritel membantu pemerintah untuk ketersediaan stok dan keterjangkauan harga, serta mematuhi ketentuan operasional toko swalayan,” tuturnya.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat cerdas dalam berbelanja, pastikan untuk mengecek KLIK produk dalam kemasan.
“Serta jangan panic buying karena stok kebutuhan pokok jelang Paskah sangat mencukupi,” tandasnya. (Redaksi LU)