Kolintang Ditetapkan Unesco Jadi Warisan Budaya Dunia, Warga Sulut Bangga

Alat musik tradisional kolintang.(Foto: ist.)

Manado, LensaUtara.id – Sejumlah warga di Sulawesi Utara menyatakan bangga dan mengapresiasi alat musik tradisional kolintang telah ditetapkan UNESCO jadi warisan budaya dunia.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan, saat ini kolintang bersama dengan Reog Ponorogo dan kebaya telah diajukan dan mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

“Pengajuan kolintang ke UNESCO merupakan salah satu upaya pelestarian alat musik tersebut,” kata Fadli Zon.

“Alat musik kolintang tidak lepas dengan budaya dan adat dari Sulut. Bagi kami masyarakat Sulut, merupakan suatu kebanggaan kolintang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO,” kata Budayawan asal Sulut Denni Pinontoan, di Manado, Kamis.

Menurut akademisi dari Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado itu, kolintang merupakan bukti sebagai warisan budaya dengan penuh nilai yang harus terus dilestarikan, bahkan ada di setiap pagelaran musik daerah, objek wisata, hingga hotel-hotel.

Karena itu agar warisan budaya itu tidak akan hilang, Pinontoan juga mengusulkan alat musik itu segera dimasukkan dalam kurikulum lokal untuk pendidikan di Sulut.

Pemerhati budaya Sulut lainnya, Ferry Rende menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang terus berupaya mengusulkan kolintang menjadi warisan budaya hingga ke UNESCO.

“Ini menandakan pemerintah perhatian penuh dan tidak lepas tangan dengan budaya-budaya di daerah, termasuk di Provinsi Sulut,” kata Rende yang juga jurnalis senior.

Bagi Rende, di Sulut tidak hanya kolintang sebagai alat musik budaya, tetapi ada juga kain khas batik Bentenan dan sejumlah objek-objek wisata budaya yang layak dijadikan heritage. (Redaksi LU)

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *