TONDANO, LensaUtara.id – Perbedaan politik yang ada harus dijadikan sebagai kekuatan dalam mewujudkan Pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa.
Ketua KPU Sulut Meidy Tinangon mengatakan hal itu dalam hajatan Serah Terima Bendera Kirab Pemilu 2024 dan Penandatanagan Ikrar Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa di Lapangan God Bless Minahasa, Tondano, Ibu Kota Kabupaten Minahasa, Senin 20 Februari 2024.
Selain sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sebuah negara demokrasi, tuturnya, pemilu sesungguhnya merupakan arena konflik yang terlembaga. Namun demikian konflik atau pertentangan akibat berbagai perbedaan politik yang merupakan sebuah kewajaran, haruslah dikendalikan agar supaya eskalasinya tidak meningkat dan dapat memberikan dampak negatif.
“Integrasi bangsa dan nasionalisme bangsa kita sesungguhnya merupakan nasionalisme yang dibangun dari perbedaan, kemajemukan, pluralisme atau heterogenitas. Bukan dibangun dari homogenitas. Unsur-unsur yang bersepakat membangun bangsa ini datang dari perbedaan suku, agama, ras dan golongan. Heterogenitas tersebut tergambar juga dalam pelaksanaan pemilu,” ungkap Tinangon.
Menurut Tinangon, heterogenitas atau perbedaan-perbedaan dalam penyelenggaraan pemilu tergambar dari adanya peserta pemilu dari partai politik yang berbeda-beda visi dan programnya. Perbedaan-perbedaan tersebut juga akan tergambar pada perbedaan pilihan dari pemilih.
“Perbedaan-perbedaan dalam rivalitas atau kontestasi penyelenggaraan pemilu, apabila tidak dikelolah dengan baik, maka bisa menyebabkan disharmoni sosial yang dapat mengganggu tahapan pemilu, serta lebih dari itu berpotensi juga menyebabkan disintegrasi bangsa,” ungkap Tinangon yang juga adalah mantan Ketua KPU Kabupaten Minahasa.
Karenanya, Tinangon berharap adanya kedewasaan berpolitik dari seluruh komponen bangsa, dan dapat dibina koordinasi dan komunikasi sehingga perbedaan-perbedaan yang ada akan menjadi sebuah kekuatan bangsa dan ikatan-ikatan kebangsaan atau integrasi bangsa bisa terwujud dalam penyelenggaraan pemilu.
“Mari sama-sama melalui Kirab Pemilu ini kita terus gelorakan semangat untuk mewujudkan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” ungkap Tinangon dalam sambutannya sambil meneriakan salam keminahasaan: “Í Jayat U Santi” dan salam kebangsaan “merdeka” yang disambut peserta yang hadir.
Kegiatan Kirab Pemilu di Minahasa, turut dimeriahkan Marching Band IPDN Kampus Tampusu ini turut dihadiri Asisten I Pemkab Minahasa Riviva Maringka, utusan Partai Politik Peserta Pemilu 2024, Forkopimda, Sekretaris KPU Sulut, Komisioner dan Sekretariat KPU Minahasa dan KPU Kabupaten Kota di Sulut, LSM Adat, Media dan PPK-PPS di Kabupaten Minahasa.