Manado, LensaUtara.id – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Manado, Yohanis Waworuntu, menegaskan, bahwa lokasi dan personel dalam sebuah video berisikan penggerebekan Pol PP terhadap beberapa siswa yang viral di media sosial, bukan di Kota Manado.
“Waduh maaf ya, itu bukan Pol PP Manado, juga bukan anak-anak sekolah di sini, seluruh anggota kami sudah diingatkan dan ditegaskan untuk selalu persuasif dalam bertugas apapun,” kata Yohanis Waworuntu, di Manado, Jumat.
Waworuntu menegaskan, bahwa semua anggotanya, harus bertugas dengan aman adab ramah dan simpatik. Bahkan ketika ada pelanggaran norma dan adat pun harus tetap persuasif dalam bertindak.
“Maaf, kalau mendengar dari logat serta wajah yang terekam di video tersebut, bukan orang Manado ya,” katanya.
Dia mengakui sudah melihat dan memeriksa video itu dan tak menemukan adanya kesamaan dengan logat Manado, juga tidak mengenal siapapun di situ.
Kendati demikian, dia mengatakan, seharusnya dalam bertindak tidak boleh menggunakan kata-kata kasar atau main pukul, sebab melanggar aturan, sebisanya harus menggunakan tindakan yang ramah dan simpatik.
Di sisi lain, birokrat senior Manado itu, menyayangkan sikap para pelajar yang tertangkap di video tersebut, dan berharap hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi, karena menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan.
“Berharap hal itu jangan sampai terjadi di Manado, karena akan merusak citra dunia pendidikan dan kota secara umum,” katanya.
Sebelumnya ada video yang viral dimana anak-anak sekolah baik pria dan wanita, berkumpul di bangunan yang belum selesai dibangun, lalu dibubarkan Sat Pol PP. Semuanya terdengar suara dialek khas warga Manado.