Gubernur Sulut Ajak Pemda Adopsi Budaya Lokal Kembangkan Pariwisata

Manado, LensaUtara.id – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey ketika berkunjung ke destinasi wisata Kuil Kiyomizudera, Kyoto, Jepang mengajak pemerintah daerah mengadopsi budaya lokal untuk mengembangkan sektor pariwisata.

“Ini harus ditiru pemerintah kabupaten kota di Sulut agar bisa mengadopsi penerapan budaya lokal seperti di Jepang untuk pengembangan pariwisata,” ujar Gubernur Olly dalam rilis yang diterima Antara di Manado, Sabtu.

Menurut Gubernur, Sulawesi Utara banyak memiliki budaya asli daerah dari beragam suku dan ini bila dikembangkan dan dilestarikan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya turis asing.

Gubernur Sulawesi Utara ke- 12  tersebut mendorong wali kota dan bupati melestarikan budaya lokal yang ada di masing-masing daerah.

“Saya kira itu wajib dijaga karena warisan leluhur yang memiliki nilai sejarah,” katanya.

Selain forkopimda, Gubernur juga memboyong beberapa kepala daerah seperti Andrei Angouw (Wali Kota Manado), Joune Ganda (Bupati Minahasa Utara) dan Evangelian Sasingen (Bupati Kepulauan Sitaro).

Serta Wenny Lumentut (Wakil Wali Kota Tomohon) dalam kunjungan kerja ke Jepang terkait penerbangan perdana Manado-Narita.

Keempat kepala daerah sepakat mengadopsi pengelolaan wisata berbasis budaya daerah seperti yang ada di Kyoto meski memang secara kultur berbeda.

Mewujudkan Kota yang bersih masih menjadi pekerjaan rumah bagi Bupati dan Wakil Wali Kota, sebab budaya bersih masih sangat kurang diterapkan oleh warga Kota Manado.

“Kami terus berupaya mendorong masyarakat selalu menerapkan budaya bersih. Harus ada kesadaran dari masyarakat dulu baru kota bersih itu bisa terwujud,” sebut Andre Angouw.

Begitupun Joune Ganda, menambahkan, Kabupaten Minahasa Utara terdiri dari suku besar, suku Sangihe, Sitaro dan Talaud serta suku Minahasa.

“Budaya dari suku ini masih sangat kental dan saya bersama Wakil Bupati akan berupaya mengembangkan dan melestarikan budaya tersebut melalui berbagai agenda pariwisata tahunan,” katanya.

Menurut dia, walaupun masih banyak kekurangan tapi pemerintah daerah terus berupaya agar Minahasa Utara bisa menjadi destinasi utama pariwisata di Sulut, apalagi salah satu kawasan di kabupaten tersebut menjadi destinasi pariwisata prioritas.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *