Wali Kota Tomohon, Caroll J. A. Senduk, S.H., menghadiri pertemuan bersama delegasi Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia yang berlangsung di Michi No Eki Pakewa Tomohon.(Foto: ist.)
TOMOHON, LensaUtara.id – Wali Kota Tomohon, Caroll J. A. Senduk, S.H., menghadiri pertemuan bersama delegasi Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia yang berlangsung di Michi No Eki Pakewa Tomohon, Selasa (10/6/2025). Hadir dari pihak JICA Indonesia, Mr. Okamura Kenji selaku Senior Representative JICA Indonesia Office dan Ms. Yuni Azzizah selaku Project Coordinator JICA Indonesia Office.
Wali Kota Caroll Senduk menyambut positif langkah lanjutan JICA dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Tomohon. Pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif lanjutan dari JICA dan bererima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Kota Tomohon memiliki komitmen tinggi atas kerjasama strategis ini dalam pengembangan pertanian dan pariwisata,” ujar Wali Kota.
Pemerintah Kota Tomohon, tututrnya, terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama yang mendorong pertanian organik, pembangunan berkelanjutan, peningkatan kualitas pariwisata lokal, serta pelestarian lingkungan hidup.
Mr. Okamura Kenji menyampaikan apresiasinya terhadap potensi Kota Tomohon, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian. “Kota Tomohon berpotensi besar di bidang pariwisata dan pertanian. Kami berkomitmen akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tomohon dalam pengembangan pariwisata dan pertanian,” ujarnya.
Sebelum pertemuan resmi ini, pihak JICA Indonesia telah mengunjungi beberapa lokasi pertanian organik di Kelurahan Rurukan sebagai bagian dari peninjauan langsung potensi lapangan.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kota Tomohon, Ferdinand Mono Turang, S.Sos., sejumlah pejabat Pemerintah Kota Tomohon, serta para petani lokal yang bergerak di bidang pertanian organik.
Kerja sama ini diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Tomohon, khususnya dalam memperkuat sektor pertanian dan memperluas daya tarik wisata yang berbasis lingkungan dan budaya. (Redaksi LU)
